Selasa 14 Mar 2023 08:15 WIB

UGM Bakal Terapkan Skema UKT Bersubsidi

UKT yang ditetapkan diklaim lebih rendah dibandingkan dengan UKT tertinggi saat ini.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Fernan Rahadi
Kampus UGM Yogyakarta.
Foto: Yusuf Assidiq
Kampus UGM Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Wakil Rektor Bidang SDM dan Keuangan Universitas Gadjah Mada (UGM) Supriyadi, mengatakan UGM  akan memberlakukan skema uang kuliah tinggal (UKT) bersubsidi pada tahun 2023 ini. Hal itu disampaikan Supriyadi menjawab tuntutan mahasiswa yang menolak rencana pemberlakukan kebijakan uang pangkal.

Terkait dengan sumbangan, jadi skema di dalam kebijakan untuk UKT itu nanti kita akan memberikan semacam beasiswa yang kita sebut dengan skema UKT bersubsidi," kata Supriyadi, di Gedung Rektorat UGM, Senin (13/3/2023).

Supriyadi mengatakan besaran UKT yang  ditetapkan juga diklaim sedikit lebih rendah dibandingkan dengan UKT tertinggi saat ini (UKT 8). Skemanya, UKT 1 dan 2 akan mendapat subsidi 100 persen.

"Kalau selama ini kita mengenal ada 8 level UKT yang mulai dari level 1 dan level 2 itu ditetapkan oleh pemerintah sebesar Rp 500 ribu per semester dan Rp 1.000.000 per semester. dua kelompok ini nanti kami satukan kita berikan subsidi 100 persen jadi tidak lagi 500 atau 1 juta tapi 0 Rupiah. jadi mahasiswa yang nanti masuk kelompok subsidi 100 persen 0 rupiah tidak perlu membayar uang kuliah," jelasnya.

"Kemudian berikutnya nanti akan ada subsidi 75 persen, subsidi 50 persen, subsidi 25 persen dan yang berkemampuan nanti akan membayar UKT yang kita sebut dengan UKT pendidikan unggul yang tadi saya sampaikan satu UKT dengan besaran kalau kita bandingkan dengan UKP level 8 yang sekarang berlaku di setiap Prodi itu adalah lebih rendah dibandingkan UKT 8 tersebut," katanya.

Selain skema tersebut, Supriyadi memastikan UGM juga akan terus mengawal beasiswa baik dari pemerintah maupun mitra agar dapat memberikan berbagai tambahan keringanan kepada mahasiswa. Menurutnya skema di atas lebih berkeadilan bagi para calon mahasiswa baru 2023-2024.

"Kalau ini ada mahasiswa yang memang mengalami kesulitan untuk membayar UKT,  kami tidak akan kemudian menghentikan atau men-drop out mahasiswa yang bersangkutan, silakan datang bisa melalui ke fakultas program studi atau langsung ke kami. Kita akan bantu bagaimana menyelesaikan permasalahan yang ada termasuk mencarikan sumber-sumber beasiswa agar mahasiswa yang bersangkutan dapat mengikuti perkuliahan dengan baik," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement