Senin 13 Feb 2023 13:14 WIB

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Beri Ketum PBNU Gelar Honoris Causa

Rektor mengklaim hal itu merupakan langkah dan ijtihad yang berani dari UIN Suka.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Fernan Rahadi
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menggelar konferensi pers terkait rencana pemberian gelar honoris causa kepada Presiden Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama Takhta Suci di Vatikan, Kardinal Miguel Angel Ayuso Guixot M.C.C.J, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf, dan Ketua PP Muhammadiyah periode 2005-2010 Sudibyo Markus.
Foto: Febrianto Adi Saputro
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menggelar konferensi pers terkait rencana pemberian gelar honoris causa kepada Presiden Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama Takhta Suci di Vatikan, Kardinal Miguel Angel Ayuso Guixot M.C.C.J, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf, dan Ketua PP Muhammadiyah periode 2005-2010 Sudibyo Markus.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta resmi menganugerahkan Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf gelar doktor kehormatan atau Honoris Causa (HC). Keputusan tersebut ditetapkan dalam Surat Keputusan Rektor UIN Sunan Kalijaga Nomor 13 Nomor 1 Tahun 2023. Bersamaan dengan Staquf juga diberi gelar HC yakni Kardinal Miguel Angel Ayuso Guixot M.C.C.J, dan Sudibyo Markus.

"Memutuskan menetapkan Keputusan Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tentang Penyelenggaraan Penganugerahan Doktor Kehormatan atau Doktor Honoris Causa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun anggaran 2023. Ke satu, menetapkan mereka yang namanya tercantum dalam lampiran 1 keputusan ini sebagai calon penerima gelar doktor kehormatan doktor honoris causa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun anggaran 2023," kata Wakil Rektor bidang Administrasi dan Keuangan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Sahiron di Gedung Multi Purpose, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Senin (13/2/2023).

Penyerahan ijazah doktor Honoris Causa dilakukan oleh Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Al Makin. Turut mendampingi diantaranya Ketua Senat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Sekretaris Senat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan Wakil Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta serta disaksikan oleh Menteri Agama RI

Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Al Makin, mengatakan penganugerahaan gelar doktor kehormatan tersebut syarat makna. Ia mengatakan, hal tersebut juga merupakan langkah dan ijtihad yang berani dari UIN Sunan Kalijaga.

"Perbedaan dan harmoni tiga umat yang berbeda dan pemimpin yang bijak dan mengayomi. Ini simbol tidak hanya tiga iman agama dan aliran, tetapi simbol keragaman, dan perbedaan," ujarnya. 

Al Makin mengatakan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ingin merayakan sebagai tempat yang nyaman untuk bertemunya perbedaan iman dan tradisi keagamaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta bertekad untuk meneruskan komitmen tersebut.

"Kita berharap seremoni penganugerahan honoris causa ini menjadi simbol komitmen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, tidak hanya menghornati tiga kelompok umat, tetapi sesuai dengan Menteri Agama kita, kita ingin menempatkan seluruh kelompok umat beragama di Indonesia yang jumlahnya ratusan di seluruh kepulauan Nusantara," tuturnya.

Turut hadir di antaranya Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Abdullah Azwar Anas, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X. Hadir juga Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nasir, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsudin periode 2010-2015.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement