Selasa 13 Dec 2022 17:10 WIB

ISIS Klaim Sebagai Dalang Serangan Mematikan di Hotel Kabul

Hotel itu sangat populer di kalangan pebisnis China.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi ledakan di Kabul, Afghanistan. ISIS Klaim Sebagai Dalang Serangan Mematikan di Hotel Kabul
Foto: AP/AP
Ilustrasi ledakan di Kabul, Afghanistan. ISIS Klaim Sebagai Dalang Serangan Mematikan di Hotel Kabul

IHRAM.CO.ID, KABUL -- Sedikitnya tiga orang meninggal dunia ketika orang-orang bersenjata menyerang sebuah hotel di Kabul, Afghanistan, Senin (12/12/2022). Hotel itu sangat populer di kalangan pebisnis China.

Asap terlihat mengepul dari Hotel Kabul Longan bertingkat ketika pasukan keamanan Taliban bergegas ke lokasi dan menutup lingkungan itu. Taliban mengklaim telah meningkatkan keamanan sejak kembali berkuasa pada Agustus tahun lalu, tetapi ada sejumlah ledakan dan serangan bom, banyak yang diklaim oleh cabang ISIS setempat.

Baca Juga

LSM Italia yang mengoperasikan rumah sakit hanya satu kilometer dari lokasi ledakan mengatakan telah menerima 21 korban, termasuk tiga orang tewas pada saat kedatangan. Tidak disebutkan apakah mereka yang tewas adalah warga sipil atau terlibat dalam serangan itu.

Seorang juru bicara polisi Kabul mengatakan tiga penyerang tewas dan satu tersangka ditangkap. "Semua tamu hotel telah diselamatkan dan tidak ada orang asing yang tewas. Hanya dua tamu asing yang terluka ketika mereka melompat diri dari lantai atas," tambah juru bicara Taliban, Zabiullah Mujahid di Twitter.

Dilansir dari New Arab, Selasa (13/12/2022), kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Dalam sebuah pernyataan ISIS mengatakan dua personelnya menyerang sebuah hotel besar yang sering dikunjungi oleh diplomat dan pengusaha China di Kabul. Mereka meledakkan dua alat peledak yang disembunyikan di dalam dua tas.

“Salah satu dari dua pelaku, yang diidentifikasi ISIS sebagai Abu Umar dan Abdul Jabbar, melemparkan granat tangan ke petugas Taliban,” kata pernyataan itu, 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement