Ahad 11 Dec 2022 13:20 WIB

Mengapa Rasulullah SAW Panggil Sahabatnya dengan Surat Al-Baqarah?

Surat Al-Baqarah mempunyai sejumlah keutamaan dan kandungan isi yang lengkap

Rasulullah SAW. Ilustras. Surat Al-Baqarah mempunyai sejumlah keutamaan dan kandungan isi yang lengkap
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Rasulullah SAW. Ilustras. Surat Al-Baqarah mempunyai sejumlah keutamaan dan kandungan isi yang lengkap

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Inilah rahasianya mengapa surah al-Baqarah diturunkan untuk memandu terbentuknya masyarakat Madinah. 

Sebab, aturan hidup bermasyarakat dalam surah ini benar-benar lengkap dan meliputi semua aspek. Sejumlah aturan hukum dijelaskan dalam surat ini. 

Baca Juga

Surat al-Baqarah tidak saja membahas urgensi kepemimpinan, tetapi lebih dari itu di dalamnya ada panduan hidup yang lengkap.

Pada ayat 177, digambarkan bahwa berbuat baik (albirru) itu bukan hanya urusan ibadah ritual, tetapi juga membantu kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, musafir, hamba sahaya, termasuk menegakkan sholat, membayar zakat, dan menepati janji. 

۞ لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا ۖ وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ ۗ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ

“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”  

Dalam urusan hukum rumah tangga misalnya, aturan keluarga terkait talak.

 وَلِلْمُطَلَّقَاتِ مَتَاعٌ بِالْمَعْرُوفِ ۖ حَقًّا عَلَى الْمُتَّقِينَ

“Kepada wanita-wanita yang diceraikan (hendaklah diberikan oleh suaminya) mut'ah menurut yang ma'ruf, sebagai suatu kewajiban bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS al-Baqarah ayat 241) 

Demikian juga sistem perekonomian, ditegaskan bahwa riba adalah perusak utama roda perekonomian:

يَمْحَقُ اللَّهُ الرِّبَا وَيُرْبِي الصَّدَقَاتِ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ أَثِيمٍ “Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.”  

Bila diteliti dalam surah ini ada rukun Islam: Iman kepada yang ghaib: "Allaidziina yuminuuna bil ghaib" (ayat 3), menegakkan shalat dan membayar zakat: "Aqiimush shalaata wa atuz zakaata" (ayat 43), puasa: "Kutiba alaikumush shiyaama" (ayat 183), dan haji: "Wa atimmul hajjar wal umrata lillahi" (ayat 196).

Para sahabat yang paling baik hubungannya dengan surah al-Baqarah mendapatkan kedudukan khusus. Untuk menyatukan barisan, misalnya, dalam peperangan Rasulullah SAW hanya memanggil dengan: 

يا أصحاب سورة البقرة "Yaa ashaaba suratil baqarah" (Wahai sahabat surah al-Baqarah). 

Seketika para sahabat berpadu kembali setelah kocar kacil karena diserang musuh. Untuk memilih panglima perang juga demikian, Nabi Muhammad SAW mengutamakan sahabat yang paling luas pemahamannya tentang kandungan surah al-Baqarah.

Begitu juga dalam penguburan para syuhada, Nabi menguburkan pertama-tama sahabat yang paling kuat hafalannya terhadap surat al-Baqarah.    

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement