Kamis 27 Oct 2022 18:33 WIB

OJK Jatim Upayakan Peningkatan Inklusi dan Literasi Keuangan

Masih banyak masyarakat belum paham terhadap produk keuangan.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Logo of Financial Service Authority or Otoritas Jasa Keuangan (OJK) in Indonesian language. (illustration)
Foto: dok. Republika
Logo of Financial Service Authority or Otoritas Jasa Keuangan (OJK) in Indonesian language. (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 4 Jawa Timur menyelenggarakan Jatim Inclusion Festival (JIFest) dalam rangka menyambut Bulan Inklusi Keuangan 2022. Kegiatan yang diselenggarakan mulai 27 hingga 30 Oktober 2022 itu dipusatkan di Grand Atrium Pakuwon Mal, Surabaya.

Direktur Pengawasan LJK 2 dan Manajemen Strategis OJK Regional 4 Jatim, Dedy Patria mengatakan, berdasarkan survei yang dilakukan, nilai inklusi keuangan di Jatim terus mengalami peningkatan. Pada 2019 nilai inklusi keuangan Jatim berada di angka 89.

"Tapi tadi saya ada acara dengan Gubernur (Khofifah), beliau menyampaikan sudah 90 lebih inklusinya. Nanti kita pastikan datanya, yang pasti meningkat terus," kata Dedy di Surabaya, Kamis (27/10/2022).

Meski inklusi keuangan di Jatim meningkat, Dedy mengakui untuk capaian literasi angkanya masih rendah, atau belum setinggi inklusi. Di mana masih banyak masyarakat yang belum paham terhadap produk keuangan atau investasi yang mereka lakukan.

Menurut Dedy, gap tersebut yang harus diperbaiki, agar kenaikan nilai inklusi juga diiringi dengan peningkatan literasi keuangan. "Karena gap inilah yang banyak membuat masyarakat terjebak dalam investasi bodong, atau membeli produk yang tidak jelas," ujarnya.

Dedy berharap, kegiatan JIFest yang digelar bisa semakin meningkatkan inklusi keuangan termasuk literasi keuangan masyarakat Jatim. Dedy melanjutkan, di akhir kegiatan pihaknya juga bakal mengumpulkan seluruh data dari industri yang terlibat, untuk melihat apa yang mereka capai selama festival digelar.

"Kita secara umum ada target inklusi, tapi untuk masing-masing industri pasti ada target nominal masing-masing. Target produk, rekening, itu target mereka masing-masing," kata Dedy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement