Selasa 27 Sep 2022 16:17 WIB

Cerita Siswi SMPN 2 Ambarawa Juarai Lomba Ozone2Climate Art Contest 2022

Prestasi yang diukir Baby diharapkan akan berlanjut di tingkat yang lebih luas.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi
Lomba menggambar (ilustrasi).
Foto: Antara
Lomba menggambar (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Kegemaran Aisha Baby Joanna (14) menuangkan berbagai imajinasinya mengenai berbagai objek yang ada di sekelilingnya ke dalam karya gambar akhirnya berbuah manis.

Siswi kelas IX SMPN 2 Ambarawa, Kabupaten Semarang ini menyabet juara I lomba Ozone2Climate Art Contest 2022 Asia-Pasifik, tingkat regional yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Baby, panggilan akrab siswi mungil ini, memenangi kategori drawing (gambar) dalam kontes yang juga melibatkan kerja sama antara United Nations Development Programme (UNDP), UNEP Ozon Action dan Unesco tersebut.

Karyanya mampu menyisihkan ratusan karya peserta lain yang berpartisipasi dalam lomba di  regional di tanah air. Berkat prestasi ini pula, karya Baby juga berpeluang menjuarai lomba yang sama di tingkat Asia- Pasifik yang melibatkan peserta dari 15 negara.

Ditemui di sela aktivitas di sekolah, Baby mengaku memang menggemari seni menggambar sejak kecil. "Apapun objek yang menyita perhatian, sering saya tuangkan ke dalam gambar," ungkapnya, Selasa (27/9/2022).

Mengenai lomba yang mengantarkannya menjadi juara ini, Baby mengaku mendapatkan informasi tentang lomba Ozone2Climate Art Contest 2022 Asia Pasifik akun instagram resmi Ditjen Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) KLHK, pada bulan April 2022 lalu.

Lomba ini memang terbagi dalam tiga kategori, masing-masing desain grafis, fotografi dan menggambar. “Saat itu saya tertarik untuk mencoba mengikuti kategori menggambar, dengan tema “Kampanye Melindungi Lapisan Ozon,” lanjutnya.

Dalam menentukan karya lomba, Baby mengaku memang harus banyak mencari literasi mengenai berbagai hal yang dapat berpengarug atau merusak lapisan ozon yang melindungi bumi.

Ternyata hal-hal yang dapat berpotensi maupun bisa mengakibatkan lapisan ozon rusak sebenarnya tidak jauh-jauh dan cukup akrab dengan kehidupan sehari- hari.

Seperti pendingin ruangan (AC), kulkas dan beberapa benda- benda lain yang mudah ditemukan di rumah berpotensi merusak ozon karena mengandung Hydrofluorocarbon (HFC). “Itu yang saya tuangkan ke dalam gambar digital,” jelasnya.

Baby pun awalnya juga tidak pernah menyangka karyanya bisa memenangi lomba tersebut. “Pengumuman resmi baru saya terima pada akhir bulan Juni 2022 lalu,” katanya.

Kepala SMP N 2 Ambarawa, Heri Muryanto mengapresiasi prestasi yang diraih peserta didiknya. Selain mengharumkan nama pribadi, apa yang sudah diraih tersebut juga bakal  membawa nama baik sekolah.

Ia juga berharap, prestasi yang sudah diukir Baby juga akan berlanjut di tingkat yang lebih luas. Sehingga akan mampu mengispirasi teman- temannya maupun siswa/ siswi sekolah lain di Kabupaten Semarang.

Untuk itu pihak sekolah juga menyiapkan apresiasi atas prestasi Baby di ajang lomba Ozone2Climate Art Contest 2022 Asia Pasifik tingkat regional Indonesia.

"Tak hanya untuk Baby, namun juga siswa/ siswi SMPN 2 Ambarawa lain yang mampu berprestasi baik akademik maupun non akademik. Penghargaan tentunya akan kita siapkan, intinya prestasi yang mereka raih menjadi motivasi bagi teman- teman lainnya," jelas Heri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement