Ahad 24 Jul 2022 23:45 WIB

Saudi Ubah 40 Kampus Demi Penuhi Pasar Tenaga Kerja

Saudi ubah 40 perguruan tinggi teori menjadi perguruan tinggi terapan

Mahasiswa di Arab Saudi
Foto: arabnews
Mahasiswa di Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Dewan Urusan Universitas Saudi (CUA), yang diketuai oleh Menteri Pendidikan Hamad Al-Sheikh, mengeluarkan keputusan untuk mengubah 40 perguruan tinggi teori di beberapa provinsi menjadi perguruan tinggi terapan di sektor kesehatan, teknis, dan teknik dalam paket pertama.

Dengan demikian, seperti dilansir Argaam, Ahad (24/7/2022), kini jumlah perguruan tinggi terapan di Kerajaan menjadi 75. Dewan tersebut merasionalisasi penerimaan ke program akademik teoretis lainnya di perguruan tinggi yang tidak sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja saat ini.

Keputusan tersebut dikeluarkan dengan tujuan untuk meningkatkan penerimaan ke perguruan tinggi terapan. Langkah yang dilakukan yaitu dengan mengakomodasi siswa di lebih dari 80 program terapan yang sejalan dengan kebutuhan pembangunan, pasar tenaga kerja, dan kebutuhan nasional.

Perguruan tinggi yang akan diubah itu meliputi beberapa perguruan tinggi teoretis humaniora, sastra dan perguruan tinggi universitas yang tidak sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja. Perubahan tersebut untuk mencocokkan program pendidikan dan pelatihan dalam pendidikan universitas.

Perubahan tersebut juga untuk mempermudah para siswa agar bisa segera memenuhi syarat untuk berpeluang mendapatkan pekerjaan yang tersedia. Program diploma di perguruan tinggi terapan telah diidentifikasi melalui realitas pasar tenaga kerja dan klasifikasi profesi Saudi berdasarkan model pendidikan yang fleksibel.

Untuk itu, otoritas Saudi juga melakukan program persiapan bahasa Inggris, hubungan geografis wilayah dan kebutuhan mereka, kemudian menghubungkannya dengan sertifikat dan bidang profesional. Saudi pun menggelar pelatihan yang dikerjasamakan dengan lebih dari 70 otoritas lokal dan internasional yang berbeda-beda.

Menteri Pendidikan Arab Saudi Hamad Al-Asheikh telah menekankan pentingnya mengkaji dampak transformasi dan teknologi digital yang cepat terhadap pendidikan dan masyarakat secara keseluruhan. Hal ini dia sampaikan dalam kaitannya dengan pandemi Covid-19.Al-Asheikh mengatakan, pandemi Covid-19 terus memberikan dampak pada dunia di tingkat sosial dan ekonomi.

Al-Asheikh mengatakan, pandemi Covid-19 terus memberikan dampak pada dunia di tingkat sosial dan ekonomi. Kondisi ini akan mempercepat transformasi digital masyarakat. Namun ini jadi peluang untuk menguji fleksibilitas sistem pendidikan dan ketahanan dan pemulihannya serta mengadopsi metode pendidikan baru dan inovatif. "Pandemi adalah peluang untuk direbut, dan bukan hanya krisis yang lewat," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement