Jumat 15 Jul 2022 23:35 WIB

Keutamaan Hari Jumat, ini Penjelasannya

Ada sejumlah dalil tentang keutamaan hari Jumat.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Jamaah calon haji saat hendak melaksanakan ibadah Sholat Jumat di Masjid Nabawi, Jumat (10/6/2022).
Foto: Republika/Achmad Syalaby Ichsan
Jamaah calon haji saat hendak melaksanakan ibadah Sholat Jumat di Masjid Nabawi, Jumat (10/6/2022).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Dr Hilmi Rasyidi dalam bukunya, Memburu Pahala di Hari Jumat, menyampaikan sejumlah dalil tentang keutamaan hari Jumat.

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Hari terbaik yang ada matahari muncul adalah hari Jumat. Pada hari Jumat Adam diciptakan, pada hari itu Adam dimasukkan ke dalam surga, dan pada hari itu pula dia dikeluarkan darinya." (HR Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Nasai)

Baca Juga

Hadits berikutnya diriwayatkan dari Aus bin Aus Ats-Tsaqafy RA. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya di antara hari-hari kalian yang paling utama adalah hari Jumat, pada hari itu Adam diciptakan, ia dimatikan, tiupan sangkakala pertama dan kedua (Hari Kiamat), terjadi sha'iqah (pingsannya seluruh makhluk pasca ditiupnya sangkakala). Maka dari itu, perbanyaklah membaca shalawat kepadaku,sesungguhnya bacaan shalawat kalian disampaikan kepadaku."

Lalu para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, bagaimana shalawat kami diperlihatkan kepadamu, padahal engkau telah lebur." Lalu beliau SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla mengharamkan bumi memakan jasad kami (para Nabi)." (Hadits ini dinyatakan shahih dalam Shahih At-Targhib, diriwayatkan oleh Abu Dawud, Nasai, Ibnu Majah, dan lbnu Hibban)

Kedua hadits tersebut menunjukkan bahwa di hari Jumat terdapat beberapa catatan penting. Di antaranya ialah hari diciptakannya Nabi Adam, hari dimasukkannya Nabi Adam ke surga, hari dikeluarkannya Nabi Adam dari surga, hari peniupan sangkakala, hari terbaik di mana matahari terbit, dan hari Jumat adalah hari yang menjadi saksi.

Dalam hadits lain yang diriwayatkan dari Anas RA, dia berkata, "Pada hari Jumat, Malaikat Jibril membawa Rasulullah SAW untuk memperlihatkan di telapak tangannya, yang seperti cermin putih dan di tengahnya ada seperti bintik hitam. Beliau SAW bertanya, 'Apa ini, wahai Jibril?'

Jibril menjawab, 'Ini Jumat. Tuhanmu memperlihatkannya kepadamu agar menjadi hari raya bagimu dan bagi kaum setelahmu. Bagi kalian terdapat kebaikan padanya. Kamulah yang pertama, sementara kaum Yahudi dan Nasrani setelahmu. Di dalamnya terdapat waktu yang jika seseorang berdoa kepada Tuhannya dengan kebaikan yang menjadi bagiannya pasti Dia memberikannya. Atau berlindung dari keburukan, pasti Dia menghindarkannya dari yang lebih besar darinya. Kami (para malaikat) menyebutnya di akhirat dengan hari tambahan (bonus).'"

Hadits tersebut diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dan dishahihkan Al-Albany. Dari hadits itu, dapat diketahui, pertama, bahwa Allah SWT memberi anugerah kepada umat ini di hari Jumat yang tidak diberikan kepada umat-umat yang lain, dan Allah SWT menyesatkan Jumat dari kaum Yahudi dan Nasrani, dan menunjukkan umat Islam kepada mereka.

Kedua, di langit, hari Jumat disebut dengan hari tambahan atau bonus, (yaumul mazid). Ketiga, pada hari Jumat terdapat waktu yang mustajab jika seorang Muslim berdoa di dalamnya. Ketiga, hari Jumat merupakan hari raya bagi kaum Muslimin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement