Selasa 12 Jul 2022 20:35 WIB

Amirul Hajj: Kerja Super Tim Berhasil Turunkan Angka Kematian Jamaah

Menjelang berakhirnya fase puncak haji, 41 jamaah haji meninggal dunia.

Jamaah haji tiba untuk melakukan ritual rajam simbolis setan di Jembatan Jamarat selama ziarah haji dekat Mekah, Arab Saudi, 11 Juli 2022. Peziarah yang mengakhiri hari kedua Tashreeq, tinggal dua hingga tiga hari di lembah Mina, akan meninggalkan daerah Jamarat dan menuju ke Mekah untuk Tawaf Perpisahan. Otoritas Umum Saudi untuk Statistik mengumumkan bahwa total 899.353 jemaah melakukan ritual haji tahun ini termasuk 779.919 jemaah dari luar negeri, pada tahun pertama Kerajaan mengizinkan jemaah haji luar negeri sejak pembatasan pada tahun 2020 sebagai bagian dari upaya untuk mengekang penyebaran virus corona. Amirul Hajj: Kerja Super Tim Berhasil Turunkan Angka Kematian Jamaah
Foto: EPA-EFE/ASHRAF AMRA
Jamaah haji tiba untuk melakukan ritual rajam simbolis setan di Jembatan Jamarat selama ziarah haji dekat Mekah, Arab Saudi, 11 Juli 2022. Peziarah yang mengakhiri hari kedua Tashreeq, tinggal dua hingga tiga hari di lembah Mina, akan meninggalkan daerah Jamarat dan menuju ke Mekah untuk Tawaf Perpisahan. Otoritas Umum Saudi untuk Statistik mengumumkan bahwa total 899.353 jemaah melakukan ritual haji tahun ini termasuk 779.919 jemaah dari luar negeri, pada tahun pertama Kerajaan mengizinkan jemaah haji luar negeri sejak pembatasan pada tahun 2020 sebagai bagian dari upaya untuk mengekang penyebaran virus corona. Amirul Hajj: Kerja Super Tim Berhasil Turunkan Angka Kematian Jamaah

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Sekretaris Jenderal Kementerian Agama yang juga Amirul Hajj Nizar Ali mengatakan kerja super tim dari tenaga kesehatan membuahkan penurunan angka kematian dan kesakitan selama musim haji 2022. "Ini luar biasa kerja super tim, dari tim kesehatan betul-betul sehingga bisa menekan angka kematian dan kesakitan jamaah haji," kata Nizar Ali, Selasa (12/7/2022).

Nizar menambahkan, selain kerja keras dari tenaga kesehatan, keberhasilan menurunkan angka kematian jamaah haji juga tidak lepas dari konsolidasi semua pihak untuk memberikan layanan terbaik kepada jamaah haji Indonesia. "Terima kasih kepada Kemenkes yang sudah melakukan tugasnya dengan sangat baik. Ke depan tentu saya percaya Kemenkes sudah melakukan persiapan-persiapan sehingga penyelenggaraan haji akan datang jauh lebih baik lagi dengan konsolidasi dan koordinasi," katanya.

Baca Juga

Menurut Nizar, koordinasi internal panitia haji nasional sudah sangat baik, ke depan perlu ditingkatkan lobi dengan Pemerintah Arab Saudi terkait penanganan jamaah yang dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS). Nizar bersama anggota Amirul Hajj berkunjung ke Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja Makkah untuk memantau pasca-Armuzna (Arafah, Muzdhalifah dan Mina).

Kunjungan tersebut untuk memastikan pelayanan kepada jamaah haji yang dirawat. Selain itu, kehadiran mereka untuk memberikan motivasi kepada jamaah yang sakit agar segera sembuh dari penyakitnya.

Sampai menjelang berakhirnya fase puncak haji 1443 H/2022 M, total sebanyak 41 jamaah haji meninggal dunia, terdata 14 di antaranya meninggal saat masa puncak di Arafah, Muzdhalifah dan Mina (Armuzna). Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), hingga hari ke-38 operasional haji di tahun 2015 misalnya, ada 380 jamaah wafat.

Sementara pada 2016, ada 149 jamaah wafat. Tiga tahun berikutnya, angka kematian pada angka 274 (2017), 154 (2018) dan 151 (2019).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement