Rabu 27 Apr 2022 19:02 WIB

Tujuh Pemuka Agama Dampingi Peresmian Menara Teratai Purwokerto

Nanti kawasan ini akan menjadi Kawasan Pancasila.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Peresmian Menara Teratai Purwokerto di Jalan Soekarno.
Foto: Idealisa Masyrafina
Peresmian Menara Teratai Purwokerto di Jalan Soekarno.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Menara Teratai Purwokerto di Jalan Soekarno resmi diluncurkan pada Rabu (27/4/22). Dalam peresmiannya, Bupati Banyumas beserta tujuh pemuka agama melakukan peletakan tujuh kitab suci di puncak teratai menara.

Adapun kitab suci yang diletakkan di ruangan khusus puncak menara yaitu kitab suci agama Islam, Alquran, kemudian kitab suci agama Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu, dan Penghayat Kepercayaan.

Sekretaris Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Banyumas, M Wahyu Fauzi menjelaskan, makna dari peletakan kitab suci ini yaitu sebagai simbol toleransi dan keberagaman di Kabupaten Banyumas. Dimasukkannya penghayat kepercayaan karena merupakan unsur masyarakat Banyumas.

"Ini simbol toleransi dan keberagaman. Nanti kawasan ini akan menjadi Kawasan Pancasila, semua tempat ibadah akan dibangun di sini," jelas Wahyu kepada Republika.co.id, Rabu (27/4/22).

Bupati Banyumas Achmad Husein menjelaskan peletakan tujuh kitab suci di satu kotak etalase di sisi tertinggi sebagai simbol kerukunan umat beragama. Selain itu, posisinya yang di lantai paling atas menara menunjukkan bahwa warga Banyumas menjunjung tinggi agamanya.

"Ini kan lokasi paling tinggi di Banyumas, jadi kita tempatkan kitab suci di tempat paling tinggi," jelas Achmad Husein. Puncak menara akan tertutup untuk umum dan hanya dapat digunakan untuk acara keagamaan seperti pengajian dan kebaktian.

Selain Menara Teratai Purwokerto, di kompleks ini juga telah berdiri Convention Hall. Rencananya tahun depan di kompleks ini akan dibangun Masjid Agung Seribu Bulan di sebelah barat menara, gedung DPRD, serta tempat ibadah agama lainnya di sisi berlawanan.

Masjid yang desainnya dibuat oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ini kebutuhan anggarannya mencapai sekitar Rp 125 miliar. Selain dari APBD, Pemkab Banyumas nantinya akan menggerakkan yayasan pengelola untuk mencari dukungan anggaran.

Sedangkan untuk tempat ibadah lainnya, diperkirakan anggaran yang akan dikeluarkan sebesar Rp 15 miliar. "Desainnya sudah ada, rencananya dibangun tahun depan. Tapi secara bertahap sesuai ketersediaan anggaran," ujar bupati.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement