Jumat 18 Feb 2022 00:02 WIB

Lima Anak SD Berenang dan Tenggelam di Sungai Cikondang, 2 Meninggal

Saat bermain air dan berenang, mereka terbawa arus sungai yang tiba-tiba deras.

Korban kapal tenggelam (ilustrasi).
Foto: Antara
Korban kapal tenggelam (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Lima orang anak di Kecamatan Cibeber, Cianjur, Jawa Barat, dilaporkan hilang tenggelam saat berenang di Sungai Cikondang. Dari lima anak itu, dua orang meninggal dunia, dan tiga orang lainnya ditemukan selamat.

Sekretaris BPBD Cianjur Rudi Wibowo mengatakan, kelima anak yang dilaporkan hilang tenggelam saat berenang di Sungai Cikondang, tepatnya di Kampung Citeri, Desa Cimanggu Kecamatan Cibeber, merupakan siswa sekolah dasar. "Satu orang berjenis kelamin laki-laki dan empat lainnya perempuan atas nama, Naisah (13), Nazwa (12), Femi (12), Nasila (9) dan Rizki (6), mereka berenang tanpa diawasi orang tua atau orang dewasa," katanya.

Selang beberapa saat bermain air dan berenang, mereka terbawa arus sungai yang tiba-tiba deras, hingga akhirnya tenggelam. Warga yang mendapati hal tersebut, langsung memberikan bantuan dan melakukan pencarian. Tiga orang berhasil diselamatkan, sedangkan dua orang lainnya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.

Camat Cibeber, Epi Rusmana, mengatakan, dua orang anak yang tewas berjenis kelamin perempuan dan masih duduk di bangku sekolah dasar. Mereka diduga belum mahir berenang, sehingga tenggelam terbawa arus sungai yang deras.

"Dua orang ditemukan tewas dan tiga orang anak lainnya berhasil selamat setelah dilakukan pencarian tim SAR gabungan dan warga setempat. Tiga anak yang berhasil di selamatkan langsung dibawa ke puskesmas setempat untuk mendapatkan perawatan medis," katanya.

Sedangkan korban tewas, dilakukan pemeriksaan luar di puskesmas setempat dan langsung dibawa ke rumah duka untuk selanjutnya di makamkan. Pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi.

"Kami mengimbau orang tua agar meningkatkan pengawasan terhadap anak-anaknya saat mereka beraktivitas di luar rumah. Terlebih saat ini, anak usia sekolah menjalani proses belajar daring (online), sehingga banyak menghabiskan waktu di rumah," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement