Sabtu 30 Oct 2021 17:20 WIB

Rektor Unimma: Adaptasi Kunci Hadapi Revolusi Industri 4.0

Lilik ingin Unimma jadi kebanggaan warga Muhammadiyah dan masyarakat Indonesia.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Rektor Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) masa jabatan 2020-2024, Dr Lilik Andriyani.
Foto: Dok Unimma
Rektor Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) masa jabatan 2020-2024, Dr Lilik Andriyani.

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Kemampuan mengelola perubahan dan beradaptasi adalah kunci dalam menghadapi tantangan di era Revolusi Industri 4.0. Rektor Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma), Dr Lilik Andriyani, mengatakan, banyak sekali tantangan yang harus direspon secara komprehensif dalam waktu dekat.

"Mulai dari menjaga kualitas pendidikan di masa pandemi ini, yang telah secara signifikan mengubah cara belajar sehingga membutuhkan bentuk sistem belajar yang paling ideal dan efektif," kata Lilik saat dilantik menjadi rektor Unimma masa jabatan 2020-2024 pengganti antarwaktu di auditorium Kampus 1 Unimma, Magelang, Jawa Tenga, Sabtu (30/10).

Lilik menggantikan rektor Unimma Suliswiyadi yang wafat di Rumah Sakit Tidar, Magelang, karena positif Covid-19 pada akhir Mei lalu. Sebelumnya, ia berstatus penjabat (pj) rektor.

"Inovasi menjadi tonggak organisasi agar tidak hanya survive, tetapi juga tetap relevan di tengah kemajuan sains dan teknologi yang tidak lagi dapat dibendung," kata Lilik menambahkan.

Dia memiliki target kinerja dalam empat tahun mendatang untuk membawa Unimma mencapai predikat unggul dan menjadi pilihan di hati masyarakat. Selain itu, Lilik ingin Unimma bisa menjawab banyak tuntutan dan kebutuhan masyarakat sehingga eksistensi kampus dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

"Kami juga perlu menjawab kebijakan baru Kampus Merdeka-Merdeka Belajar melalui redesign kurikulum dan penguatan kerja sama dengan dunia usaha dunia industri (DUDI) sehingga mampu menghasilkan lulusan yang berdaya saing. Selain itu, internasionalisasi melalui Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) juga tidak terelakkan sehingga perlu direspon dengan baik," kata Lilik.

Sebagai rektor Unimma, sambung dia, amanah tersebut merupakan suatu kehormatan dan bukanlah amanah yang ringan. Pasalnya, Unimma merupakan salah satu perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM) yang terus berusaha tumbuh dan berkembang sehingga menjadi kebanggaan warga Muhammadiyah dan masyarakat Indonesia.

"Oleh karena itu dengan sekuat tenaga dan sebaik-baiknya, saya akan berupaya melaksanakan amanah dan tanggung jawab ini. Tentunya dengan kolaborasi, komitmen, kebersamaan, dan dukungan dari seluruh civitas akademika Unimma. Kami harus terus menguatkan jalinan kebersamaan, untuk membangun kampus ini, menjadi universitas yang unggul dan Islami," kata Lilik.

Dia menuturkan, dengan kebersamaan menjadi superteam, sehingga tidak perlu ada superman di Unimma. Karena, menurut Lilik, superman bisa dikalahkan oleh superteam, yaitu tim yang solid dan kuat.

"Kami yakin, dengan sinergi ini, apa yang dicita-citakan, insyaallah akan dapat terwujud. Dengan sinergi ini, efisiensi dan efektivitas layanan pendidikan pun dapat tercapai," ujar Lilik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement