Senin 30 Aug 2021 03:44 WIB

Dalam Islam, Senyum adalah Ibadah

Dalam Islam, senyum menjadi salah satu cara untuk membelanjakan harta di jalan Allah

Rep: Zainur Mashir Ramadhan/ Red: Agung Sasongko
Perempuan tersenyum (ilustrasi).
Foto: REPUBLIKA/Israr Itah
Perempuan tersenyum (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Dalam Islam, senyum menjadi ibadah tersendiri. Berdasarkan banyak hadist dikutip About Islam Ahad (29/8), dikatakan, jika Nabi Muhammad SAW selalu tersenyum dan ceria serta berwajah cerah. Bahkan, Abdullah ibn Al-Harits ibn Hazm berkata, “Saya belum pernah melihat orang yang lebih banyak tersenyum daripada Nabi.” (At-Tirmidzi)

Hal serupa juga diungkapkan oleh Jarir bin Abdullah yang berkata: “Rasulullah (damai dan berkah besertanya) tidak pernah menolak saya untuk melihatnya sejak saya memeluk Islam dan tidak pernah melihat saya kecuali dengan senyuman” (Sahih Muslim).

Baca Juga

 

Lebih jauh, Abu Hurairah juga meriwayatkan jika Rasulullah pernah bersabda: “Kamu tidak dapat memuaskan orang dengan kekayaanmu, tetapi bisa memuaskan mereka dengan wajah ceria dan akhlak yang baik” (Abu Ya`la dan Al-Hakim; hadits shahih).

Sementara Abu Dzar, sempat meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad pernah bersabda “Jangan meremehkan perbuatan baik, (sekecil apapun kelihatannya) bahkan jika itu adalah pertemuanmu dengan saudaramu dengan wajah ceria” (Sahih Muslim).

Tak sampai di sana, Rasulullah juga sempat bersabda, "Tersenyum di wajah saudaramu adalah tindakan amal" (At-Tirmidzi; Dinyatakan Otentik oleh Al-Albani).

Dalam Islam, senyum menjadi salah satu cara untuk membelanjakan harta di jalan Allah, tanpa harus membayar sepeser pun. Senyum, juga menjadi solusi dari Nabi Muhammad untuk bersedekah paling murah.

Karenanya, penting bagi setiap orang agar terus menjaga senyum di wajahnya setiap saat. Namun demikian, senyum yang terjadi secara mekanis, tidak bisa ditipu dengan senyum palsu. 

Alih-alih dari senyum yang dipaksakan, senyum dalam Islam bisa diterima dengan senyum tulus dan bersumber dari lubuk hati terdalam. Mengenai hal ini, dijelaskan pula oleh Abdullah bin Al-Mubarak tentang akhlak yang baik, “Itu adalah wajah yang tersenyum, melakukan yang terbaik dalam kebaikan, dan menahan diri dari bahaya” (Jami` at-Tirmidzi).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement