Senin 09 Aug 2021 18:32 WIB

80 Persen Pedagang Pasar di Temanggung Sudah Divaksinasi

Pedagang yang belum divaksinasi karena masih ragu terhadap vaksin Covid-19.

Petugas gabungan mengimbau pedagang untuk menutup kiosnya saat penerapan jam operasional Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat di pasar Adiwinangoen Ngadirejo, Temanggung, Jateng, Ahad (4/7/2021). Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan menyatakan seluruh pedagang di lima pasar tradisional di kabupaten Temanggung bersedia mematuhi pembatasan jam operasional pasar hanya sampai jam 14.00 WIB guna menekan laju penularan COVID-19.
Foto: ANTARA/Anis Efizudin
Petugas gabungan mengimbau pedagang untuk menutup kiosnya saat penerapan jam operasional Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat di pasar Adiwinangoen Ngadirejo, Temanggung, Jateng, Ahad (4/7/2021). Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan menyatakan seluruh pedagang di lima pasar tradisional di kabupaten Temanggung bersedia mematuhi pembatasan jam operasional pasar hanya sampai jam 14.00 WIB guna menekan laju penularan COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Sekitar 80 persen dari 9.316 pedagang pasar tradisional di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, sudah menjalani vaksinasi Covid-19, kata Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kabupaten Temanggung Sri Haryanto.

Sri mengatakan sejumlah pedagang tersebut tersebar di enam pasar daerah Pemkab Temanggung, yakni Pasar Pingit, Kranggan, Temanggung, Parakan, Ngadirejo, dan pasar Candiroto.

Ia menuturkan vaksinasi kepada pedagang ini sebagai salah satu upaya pemerintah dalam menekan penyebaran Covid-19 di lingkungan pasar, mengingat pasar menjadi salah satu tempat bertemunya masyarakat dari semua lapisan.

"Kalau pedagang sudah divaksin, tingkat kekebalan akan lebih, risiko juga menjadi lebih ringan. Hanya saja pedagang tetap wajib mentaati protokol kesehatan," kata Sri, Senin (9/8).

Ia menyampaikan sebenarnya semua pedagang di pasar tradisional sudah divaksinasi, namun karena alasan tertentu masih ada pedagang yang belum divaksinasi.

Menurut dia sebenarnya semua pedagang pasar tradisional sudah mendapatkan jatah vaksin, hanya saja mereka belum mau divaksin karena masih ragu untuk divaksin.

"Ada yang masih ragu, ada yang tidak datang saat pelaksanaan vaksinasi dan banyak alasan lainnya, sehingga masih ada sekitar 20 persen pedagang yang belum divaksin," katanya.

Ia mengatakan pihaknya sudah gencar melakukan sosialisasi kepada pedagang akan pentingnya vaksinasi Covid-19. Namun, pada pelaksnaanya masih ada pedagang yang belum menjalani vaksin.

"Vaksinasi Covid-19 pada akhirnya akan diberikan kepada semua masyarakat, tentunya masih ada kesempatan bagi pedagang yang belum mendapatkan vaksin untuk melakukannya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement