Selasa 08 Jun 2021 16:11 WIB

Puluhan Penyuluh di Kebumen Mengikuti Bimtek BPP Kostratani

Dalam Bimtek tersebut juga diisi praktek menguji kesuburan tanah.

Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) yang pusat gerakannya ada di kecamatan saat ini gencar berperan dalam penyediaan stok pangan di tengah pandemi Covid-19.
Foto: istimewa
Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) yang pusat gerakannya ada di kecamatan saat ini gencar berperan dalam penyediaan stok pangan di tengah pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, KEBUMEN -- Sebanyak Sejumlah 30 penyuluh dari tujuh  Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa  Tengah mengikuti bimbingan teknis (Bimtek)  BPP Kostratani, yang dipusatkan pada BPP Kecamatan Buayan, Jumat (4/6).

Kegiatan Bimtek difasilitasi oleh Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP) yang berlangsung serentak di beberapa lokasi kegiatan IPDMIP pada Juni 2021 oleh Kementerian Pertanian RI, khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM  Pertanian (BPPSDMP).

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan Kementan memberi perhatian serius pada IPDMIP. "Sebab, tujuan utama IPDMIP, meningkatkan ketahanan pangan terutama saat ini, di tengah pandemi Covid-19 serta kesejahteraan petani," katanya dalam siaran pers, Selasa (8/6).

Sedangkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan Kementan akan mengembangkan BPP menjadi Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani).

"Dan hal ini menuntut kehadiran penyuluh, bukan sekadar memenuhi tugas dan kewajibannya, tetapi peran penyuluh untuk meningkatkan peran BPP dalam pembangunan pertanian," katanya.

Dedi menambahkan, BPP akan mendukung kegiatan IPDMIP untuk meningkatkan nilai pertanian beririgasi secara berkelanjutan. 

“Salah satu aspek terpenting pertanian, ketersediaan air. Lewat IPDMIP, produktivitas dan nilai pertanian ditingkatkan melalui irigasi berkelanjutan,” ucapnya. 

Kegiatan Bimtek dari tujuh BPP tersebut, terdiri atas lima BPP yang dapat program IPDMIP dan 2 BPP di luar IPDMIP. Bimtek difasilitasi oleh alumni TOF yang telah dilatih sebelumnya. Turut hadir perwakilan penyuluh swadaya, penyuluh provinsi, konsultan on granting, dan Kcoordinator IPDMIP Kabupaten Kebumen.

Anggota Tim Teknis IPDMIP, Yulia TS, menyampaikan dalam Bimtek tersebut, juga diisi praktek menguji kesuburan tanah. 

"Peserta diajarkan cara pengambilan contoh tanah, cara mengukur tingkat kesuburan tanah dengan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) maupun menguji kandungan pupuk  dengan Perangkat Uji Pupuk (PUP) yang diberikan oleh IPDMIP kepada BPP," katanya. 

Yulia menambahkan, pengetahuan tentang cara menguji kandungan pupuk sangat penting sekali, mengingat terkadang ada pupuk yang kandungannya tidak sesuai. 

"Peserta juga diharapkan dapat mengukur berapa banyak pupuk yang akan digunakan pada lahan lokasi tanam," katanya.

Lebih lanjut Yulia sampaikan kalau peserta dipesan agar stelah Bimtek, untuk minggu berikutnya mencoba cara menguji sampai benar-benar terampil.

"Kemudian mencoba mengambil contoh tanah di lokasi kelompoktani binaannya, untuk diuji secara cermat, untuk bisa menghasilkan rekomendasi, untuk selanjutnya dimasukkan dalam aplikasi," tuturnya

Kegiatan Bimtek dibuka oleh Kepala Seksi Penyuluhan dan Pembiayaan Agus Hendrawan yang mewakili Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Tri Haryono selaku Kepala 

"Ilmu yang diperoleh dapat dibagikan kepada orang lain, dan dapat bermanfaat untuk petani binaannya, sehingga diharapkan kegiatan Bimtek dapat mendorong peningkatan hasil produksi pertanian bahkan meningkatkan kesejahteraan petani," ucap Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement