Kamis 18 Mar 2021 23:44 WIB

Garut Pertahankan Daerah Utara Sebagai Penghasil Jagung

Saat ini luasan lahan jagung yang digarap petani mencapai 35.000 hektare.

Garut Pertahankan Daerah Utara Sebagai Penghasil Jagung (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman
Garut Pertahankan Daerah Utara Sebagai Penghasil Jagung (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID,GARUT -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat, berusaha mempertahankan daerah utara Garut sebagai sentra penghasil jagung dengan cara menjaga lahannya agar tetap produktif untuk memenuhi kebutuhan pasar di tingkat provinsi maupun nasional.

"Garut ini akan ditetapkan sebagai daerah penghasil jagung," kata Bupati Garut Rudy Gunawan di Garut, Kamis (18/3).

Ia menyampaikan upaya mempertahankan sentra jagung di Garut salah satunya menjalin kerja sama dengan sejumlah pemangku kepentingan baik perusahaan, perbankan, maupun pemerintah provinsi dan pusat.

Tanaman jagung, kata dia, tersebar di sejumlah kecamatan, namun berdasarkan laporan statistik wilayah utara Garut merupakan sentra dan menjadi penghasil jagung yang cukup banyak. "Kami akan kembangkan ini (jagung) nanti di utara, karena sebenarnya berdasarkan statistik utara itu ya Limbangan, Banyuresmi, sampai dengan Malangbong itu sentra-sentra jagung," katanya.

Ia menyampaikan Pemkab Garut, provinsi, dan Kementerian Pertanian serta perbankan akan berkolaborasi untuk melakukan gerakan besar-besaran dalam mendukung program pengembangan sentra jagung di Garut.

Gerakan yang akan dilakukan secara bersama-sama itu, kata dia, di antaranya berusaha meningkatkan produktivitas perkebunan jagung, menjaga kualitas hasil panen sehingga tidak terjadi kemerosotan harga jual.

"Jangan sampai nanti ketika panen raya harganya lembek dan merosot, nanti kita akan ada gerakan besar bersama-sama antara Kementerian Pertanian, Pemda Garut, dan kemarin Pak Gubernur juga tertarik dengan hal ini, kita lakukan secara kolaborasi, termasuk juga dengan perbankan," katanya.

Ia menyampaikan kolaborasi yang akan dilakukan yaitu terkait aturan pendanaan modal dan juga pemberian bibit jagung dari pemerintah kepada petani jagung secara gratis sehingga modal yang dikeluarkan petani lebih sedikit. Selanjutnya untuk hasil panen akan dijual kepada perusahaan yang bergerak di sektor pakan ternak, kemudian agar memudahkan proses transaksi melibatkan perbankan dan koperasi.

"Pendanaan dilakukan kalau benihnya dikasih dari APBN, nah itu gratis, jadi 'cost' petaninya berkurang, ongkos kerja dipinjemin sama koperasi, koperasi mendapatkan pinjaman dari bank," katanya.

Berdasarkan laporan dari Dinas Pertanian, Kabupaten Garut memiliki potensi panen jagung hingga 500.000 ton setiap tahun. Saat ini luasan lahan jagung yang digarap petani mencapai 35.000 hektare.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement