Selasa 09 Mar 2021 22:52 WIB

Puskesmas di Bali Gunakan Antrean Digital Cegah Kerumunan

Antrean digital ini membantu mencegah penumpukan saat vaksinasi di Puskesmas.

Puskesmas di Bali Gunakan Antrean Digital Cegah Kerumunan (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Puskesmas di Bali Gunakan Antrean Digital Cegah Kerumunan (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID,DENPASAR -- Puskesmas I Denpasar Selatan, Bali, menerapkan antrean digital untuk mencegah terjadinya penumpukan dan kerumunan saat vaksinasi COVID-19 tahap dua, baik bagi lansia maupun petugas pelayanan publik.

"Pada tahap dua ini, tidak ada perbedaan sebenarnya, jenis pelayanan dan tim pada tahap I kemarin juga sama, begitu juga dengan hari pelayanan. Hanya saja yang berbeda adalah kapasitas yang berubah-ubah karena kita menggunakan antrean digital," kata Kepala UPTD Puskesmas I Denpasar Selatan dr. A. A. Ngurah Gde Dharmayuda saat ditemui di Denpasar, Bali, Selasa (9/3).

Ia mengatakan bahwa dengan adanya antrean digital ini membantu mencegah penumpukan saat vaksinasi di Puskesmas I Denpasar Selatan. Adapun jumlah kapasitas yang diatur melalui antrean digital tersebut antara 50 sampai dengan 70 orang per hari.

Dalam vaksinasi kedua ini ada berbagai macam sasaran penerima vaksin. Mulai dari lansia, petugas pelayanan publik dan beberapa tenaga kesehatan yang belum tuntas.dr. Agung Dharmayuda mengatakan penerima vaksin juga wajib melalui proses validasi pencocokan data, mulai dari data diri dan kesesuaian dengan ketentuan vaksinasi COVID-19.

"Jadi di sini seleksinya ketat kalau emang yang belum layak ini mah nggak kita berikan (vaksin) dan harus sesuai dengan ketentuan. Karena kemarin ada yang bilang lansia tapi belum genap 60 tahun minta divaksin kami tolak, ya belum waktunya sekarang, justru mendahulukan lansia genap 60 tahun keatas dan pelayanan publik," katanya.

Sebelumnya, Puskesmas I Denpasar Selatan menggunakan antrean manual untuk dapat menghitung jumlah penerima vaksin per harinya. Kata dia, risiko manual adalah terjadilah kerumunan dari pagi untuk mengambil antrean.

"Saat pakai manual, mereka cepat-cepatan pagi-pagi ke Puskesmas untuk ambil nomer antrean saja. Saat itu juga agak sulit menghitung cepat karena menumpuk juga jumlahnya. Dengan beralih ke digital kita sudah tahu kuota pastinya dan bisa booking harinya untuk vaksin," jelas dr. Agung Dharmayuda.

Ia menjelaskan bahwa penerima vaksin wajib mengunduh aplikasi untuk antrean tersebut, kemudian mengisi dan melengkapi identitas diri, kapan waktu untuk proses vaksinasi. Selanjutnya, saat akan vaksin sesuai dengan waktu yang diisi, bisa langsung menunjukkan ke petugas untuk validasi.

Jumlah penerima vaksin di Puskesmas I Denpasar Selatan dari tahap pertama hingga saat ini kurang lebih 1.500 orang. Sementara untuk jumlah dosis yang diterima sekitar 4.000 dosis.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement