REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN, – Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Muhammad Anis Matta menegaskan pentingnya Indonesia memprioritaskan investasi ke negara-negara Islam, khususnya di Asia dan Timur Tengah. Hal ini disampaikan dalam acara ramah tamah dengan lembaga pendidikan Islam di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada Selasa malam.
Menurut Anis Matta, negara-negara Islam yang berjumlah dua miliar jiwa merupakan sumber potensi investasi yang sangat dibutuhkan Indonesia saat ini. Ia menekankan bahwa negara-negara teluk khususnya menawarkan peluang ekonomi yang besar.
Selama ini, dunia Islam belum menjadi prioritas investasi Indonesia, meskipun volume perdagangan dengan negara-negara tersebut mencapai 62 miliar dolar AS per tahun, menjadikannya urutan ketiga setelah China dan ASEAN.
Wamenlu Anis juga mengungkapkan bahwa volume perdagangan Indonesia dengan Eropa dan Amerika lebih rendah, masing-masing hanya sekitar 35 miliar dolar AS dan 38 miliar dolar AS per tahun. Ia menyoroti bahwa potensi besar dari negara Islam di Asia dan Afrika telah lama diabaikan.
Dalam upaya meningkatkan kerjasama ekonomi, Kementerian Luar Negeri tengah mengembangkan portofolio investasi yang kuat sebagai langkah awal menuju integrasi ekonomi dengan dunia Islam.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.