REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR, – Wahdah Islamiyah telah membuka Posko Kemanusiaan di Kabupaten Aceh Tamiang untuk memberikan bantuan darurat kepada warga yang terdampak banjir bandang. Posko ini diresmikan pada Selasa dan bertujuan untuk mengkoordinasikan relawan serta mendistribusikan bantuan kemanusiaan yang mendesak.

Penanggungjawab Wahdah Peduli, Abdul Fharid, menyatakan bahwa posko ini diharapkan dapat menyalurkan bantuan medis, logistik, dan pendampingan kesehatan kepada warga yang paling terdampak. Inisiatif ini merupakan respons terhadap krisis yang terjadi, di mana ribuan penyintas mengalami kesulitan dalam mengakses makanan, layanan kesehatan, dan bantuan logistik.

Posko ini didirikan atas inisiatif rakyat Indonesia melalui Laznas Wahdah Inspirasi Zakat, Wahdah Peduli, Muslimah Wahdah, dan Garuda. Untuk memperkuat layanan kesehatan darurat, Wahdah Islamiyah juga mengerahkan seorang dokter umum, dr Agustina, bersama suaminya dari Nunukan, Kalimantan Utara, sebagai relawan.

Tim medis ini diberangkatkan dari Bandara Internasional Juata Tarakan dengan enam dus obat-obatan hasil kerja sama WIZ Kalimantan Utara dan Dinas Kesehatan Kota Tarakan, dan dilepas langsung oleh Walikota Tarakan. Mereka ditugaskan selama sekitar sembilan hari di Aceh, dengan tugas yang disesuaikan dengan kebutuhan lapangan.

Kehadiran posko ini mendapat dukungan dari berbagai elemen lokal, termasuk istri Direktur RSUD Aceh Tamiang yang mengunjungi posko untuk meninjau kondisi relawan dan memastikan layanan medis berjalan optimal. Langkah ini memperlihatkan sinergi antara rumah sakit daerah, relawan kemanusiaan, dan tenaga medis lintas provinsi untuk mempercepat pemulihan kesehatan warga.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

Ikuti Whatsapp Channel Republika