REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR, – Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, tengah mempersiapkan perombakan kabinet untuk kedua kalinya dalam pemerintahan MADANI yang dipimpinnya. Langkah ini dilakukan untuk mengisi kekosongan jabatan beberapa menteri yang berasal dari kalangan senator yang akan memasuki masa purnatugas pada Desember tahun ini.
Sejalan dengan ketentuan perundang-undangan di Malaysia, masa jabatan seorang senator dibatasi selama tiga tahun dan dapat diperpanjang hingga dua periode atau enam tahun, baik berturut-turut maupun tidak. Anwar, sebagaimana dikutip dari Kantor Berita BERNAMA pada Minggu malam, menegaskan bahwa perombakan ini hanya akan berskala kecil untuk mengisi kekosongan jabatan dan tidak akan dilakukan dengan terburu-buru.
Perdana Menteri Anwar juga menekankan akan berkomunikasi dengan partai koalisi sebelum mengambil keputusan, yang merupakan hak prerogatifnya. Beberapa kementerian yang mengalami kekosongan jabatan antara lain Kementerian Ekonomi, Kementerian Sumber Asli dan Kelestarian Alam, Kementerian Pembangunan Usahawan dan Koperasi, serta Kementerian Pelaburan, Perdagangan, dan Industri.
Berdasarkan catatan, Anwar Ibrahim pernah melakukan perombakan kabinet pada tahun 2023, satu tahun setelah dirinya dilantik pada 2022. Jika perombakan kabinet kali ini terlaksana, maka ini akan menjadi perombakan kabinet kedua kalinya di masa kepemimpinannya.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.