Ahad 07 Dec 2025 23:24 WIB

Gubernur Aceh Ingatkan Pengusaha tak Naikkan Harga Kebutuhan Pokok di Kala Bencana

Mualem tak segan ambil tindakan hukum tindak pengusaha.

Rep: Bambang Naroyono/ Red: Nashih Nashrullah
Presiden Prabowo Subianto (ketiga kanan) didampingi Gubernur Aceh Muzakir Manaf (kanan) dan Bupati Bireuen Mukhlis (kedua kanan) menyapa pengungsi di posko pengungsian Desa Belee Panah, Bireuen, Aceh, Ahad (7/12/2025). Presiden mengecek langsung distribusi bantuan, posko pengungsian dan penanganan dampak banjir bandang serta longsor yang terjadi pada 25 November di Provinsi Aceh.
Foto: ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Presiden Prabowo Subianto (ketiga kanan) didampingi Gubernur Aceh Muzakir Manaf (kanan) dan Bupati Bireuen Mukhlis (kedua kanan) menyapa pengungsi di posko pengungsian Desa Belee Panah, Bireuen, Aceh, Ahad (7/12/2025). Presiden mengecek langsung distribusi bantuan, posko pengungsian dan penanganan dampak banjir bandang serta longsor yang terjadi pada 25 November di Provinsi Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH — Gubernur Aceh Muzakir Manaf mengingatkan para pengusaha, dan pedagang kebutuhan pokok tak mengambil keuntungan yang mencekik warga di tengah bencana.

Mualem menegaskan, akan mengambil tindakan hukum terhadap gerai-gerai ritel atau swalayan yang menjual kebutuhan pokok dengan harga-harga tinggi tak wajar kepada masyarakat yang saat ini masih mengalami keadaan bencana banjir bandang dan tanah longsor.

Baca Juga

“Saya gubernur Aceh, mengimbau kepada seluruh pelaku usaha, untuk tidak menaikkan harga sembako (sembilan kebutuhan pokok) di tengah kondisi bencana saat ini,” kata Muzakir dalam siaran pers video yang diterima Republika, Ahad (7/12/2025).

Dia meminta agar komoditas kebutuhan pokok yang paling dibutuhkan masyarakat di wilayah bencana saat ini dijual dengan harga biasa. “Kalau Anda tidak indahkan pengumuman ini, akan saya ambil tindakan hukum,” sambung Mualem.

Muzakir juga menegaskan kepada pengusaha-pengusaha ritel yang menjual barang-barang pokok, untuk tak melakukan penimbunan, pun pelambungan harga.

Sebab kata dia, kondisi masyarakat di Aceh saat ini dalam keadaan membutuhkan barang-barang pokok akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor.

“Dan saya harapkan Indomaret, dan Alfamart, kalau tidak diindahkan pengumuman saya ini, akan saya cabut izin kamu semua,” tegas Muzakir.

Penanganan bencana tanah longsor dan banjir bandang di Provinsi Aceh saat ini sudah memasuki hari ke-10. Dan angka korban jiwa meninggal dunia semakin banyak mencapai ratusan jiwa.

Catatan korban hilang juga semakin banyak, serta jumlah pengungsian yang juga masih bejibun di angka ratusan ribu. Di sejumlah wilayah kabupaten dan kota terdampak bencana, akses bantuan masih mengalami kesulitan.

Dalam satu kesempatan, Muzakir mengatakan banyak laporan yang diterimanya tentang korban jiwa yang meninggal dunia bukan hanya karena terdampak bencana, melainkan juga disebabkan kelaparan.

photo
Suasana pusat Kota Kuala Simpang yang luluh lantak akibat banjir bandang di Aceh Tamiang, Aceh, Sabtu (6/12/2025). Berdasarkan data BPBD setempat hingga Sabtu (6/12), banjir bandang mengakibatkan 57 warga Aceh Tamiang meninggal dunia dan 23 warga hilang, sementara berdasarkan data BNPB bencana banjir dan tanah longsor di Sumatra mengakibatkan 916 orang meninggal dunia dan 274 orang hilang. - (ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso)

Pekan lalu, kebutuhan utama masyarakat di Aceh melambung tinggi di situasi kebencanaan banjir bandang dan tanah longsor yang melanda lebih dari separuh wilayah provinsi tersebut.

Harga beberapa kebutuhan pangan seperti telur, dan asupan protein lainnya melonjak sampai 100 persen. Sedangkan ketersedian energi seperti bahan bakar minyak (BBM) bensin, maupun solar sulit didapat meskipun pasokannya ada.

Seorang warga yang sekaligus menjadi relawan kemanusian di Banda Aceh, Rahmiana Rahman menyampaikan, kebutuhan penerangan yang paling mendesak saat ini. Karena kata dia, sampai hari ini listrik masih belum menyala.

photo
Warga merunduk melewati tiang listrik yang roboh akibat banjir bandang di Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, Sabtu (6/12/2025). Berdasarkan data BPBD setempat hingga Sabtu (6/12), banjir bandang mengakibatkan 57 warga Aceh Tamiang meninggal dunia dan 23 warga hilang, sementara berdasarkan data BNPB bencana banjir dan tanah longsor di Sumatra mengakibatkan 916 orang meninggal dunia dan 274 orang hilang. - (ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso)
photo
Warga merunduk melewati tiang listrik yang roboh akibat banjir bandang di Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, Sabtu (6/12/2025). Berdasarkan data BPBD setempat hingga Sabtu (6/12), banjir bandang mengakibatkan 57 warga Aceh Tamiang meninggal dunia dan 23 warga hilang, sementara berdasarkan data BNPB bencana banjir dan tanah longsor di Sumatra mengakibatkan 916 orang meninggal dunia dan 274 orang hilang. - (ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement