REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sekretaris Jenderal Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI), Helmi Smith, mengungkapkan, pascapandemi Covid-19, industri taman rekreasi di Tanah Air masih dalam kondisi lesu, bahkan terpuruk. Dia menilai, menurunnya daya beli kelas menengah menjadi salah penyebab terjadinya hal tersebut.
"Setelah Covid, boleh dikatakan kita lebih berat daripada waktu Covid. Tahun 2019-2020, kita tutup. Tahun 2023 sebenarnya kita naik trennya. Tapi 2024, politik dan kebijakan, lalu tahun 2025 kita suffer. Penurunannya 20 hingga 30 persen," kata Helmi saat diwawancara di sela-sela Rakernas PUTRI di Kota Semarang, Jawa Tengah, Ahad (7/12/2025).
Helmi menilai, penurunan pengunjung taman rekreasi sebesar 20-30 persen pada 2025 disebabkan karena kondisi ekonomi nasional maupun global yang belum membaik. Salah satu dampaknya adalah tergerusnya daya beli masyarakat kelas menengah. Padahal mereka merupakan pasar utama dari taman rekreasi.
"Middle class ini yang hilang, sehingga kami kehilangan market. Karena middle class ini yang wisatanya di lokal. Kalau middle up biasanya wisatanya kan ke luar negeri," ujar Helmi.
Hal tersebut turut disampaikan Bendahara Umum PUTRI, Redita Aliyah Utomo. Dia mengatakan, industri taman rekreasi nasional sangat mengandalkan kelas menengah.
"Mayoritas wisata kami adalah kelas menengah. Middle class ini sekarang sedang sulit. Daya beli mereka lesu karena ekonomi sedang tidak baik-baik saja," ucap Redita.
Dia mengungkapkan, pada era pandemi Covid-19, sejumlah taman rekreasi masih bisa beroperasi. Hal itu karena mereka menawarkan wisata luar ruangan atau outdoor. "Jadi saat itu wisata kita masih dikunjungi walaupun mungkin terbatas jumlahnya. Sementara saat ini sangat hilang. Middle class tidak berbelanja, karena untuk primer saja susah, apalagi sekunder," katanya.
Terkait kondisi tersebut, Helmi Smith meminta pemerintah mengambil peran dan intervensi guna menggeliatkan kembali industri pariwisata domestik, khususnya taman rekreasi. "Misalnya nanti ada promosi bagaimana agar (warga) berwisata di Indonesia saja. Mungkin juga bisa lewat relaksasi pajak karena itu membantu sekali," ujar dia.
Rakernas PUTRI mengangkat tema "Explore with Confidence, Stay Protected". Acara tersebut turut dihadiri Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Enik Ermawati dan Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya.
Saat ini PUTRI memiliki setidaknya 6.000 anggota. Kantor dewan pengurus daerah (DPD) PUTRI telah tersebar di 15 provinsi. Pada 2026, mereka menargetkan membuka kembali lima DPD di lima provinsi lain di Indonesia.