Selasa 02 Dec 2025 13:27 WIB

Bantah Ada Penjarahan Gudang Bulog di Sibolga, Mensos: Itu Memang Dibagi-bagikan ke Masyarakat

Bantuan disalurkan untuk masyarakat yang terisolir melalui jalur udara.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf alias Gus Ipul.
Foto: Dok Kemensos
Menteri Sosial Saifullah Yusuf alias Gus Ipul.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) meluruskan kasus penjarahan di Sibolga, Sumatera Utara (Sumut) , bahwa kejadian di Gudang Bulog Kota Sibolga, bukan penjarahan, melainkan memang sedang membagikan bantuan untuk para korban terdampak bencana. Ia mengatakan, bantuan terus disalurkan untuk masyarakat yang terisolir melalui jalur udara.

"Kan sudah dijelaskan oleh Kepala BNPB bahwa itu bukan penjarahan, memang dibagi-bagi ke masyarakat. Kemudian, tentu saat mengirimkan bantuan itu ada kendala-kendala, salah satunya kendala medan berat yang tidak bisa ditempuh dengan mudah. Maka, memerlukan bantuan dari udara, baik itu helikopter maupun pesawat. Semua sudah turun tangan, tetapi ada medan yang memang cukup berat," katanya di Jakarta, Selasa (2/12/2025).

Baca Juga

Gus Ipul menegaskan, pemerintah sudah mengerahkan seluruh kekuatan untuk membantu para korban bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat secara optimal.

"Pemerintah bekerja keras semua, enggak mungkin kita itu membiarkan, tetapi justru usaha keras, bahkan Presiden itu memberikan atensi khusus dan memberikan perintah khusus kepada Panglima TNI, Kapolri, BNPB di bawah koordinasi Kemenko PMK. Jadi, semua turun tangan dan BUMN-BUMN seperti PLN, Pertamina juga turun tangan semua," paparnya.

Mensos juga mengemukakan ada bantuan bagi korban yang meninggal dunia berupa santunan Rp15 juta, sedangkan bagi yang luka berat, akan diberikan santunan Rp5 juta. "Ini adalah bentuk tali asih untuk meringankan beban dan menguatkan kebersamaan kita di tengah-tengah bencana," ujar dia.

photo
Foto udara dampak banjir bandang yang melanda pemukiman penduduk di Jalan Murai, Sibolga, Sumatera Utara, Ahad (30/11/2025). Berdasarkan data dari Polda Sumatera Utara jumlah korban meninggal dunia akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor di Sibolga hingga Ahad (30/11) pukul 09:00 WIB sebanyak 32 jiwa dan 65 orang lainnya masih dinyatakan hilang dan dalam pencarian. - (ANTARA FOTO/Muhammad Irsal)

Kemensos terus memperkuat dukungan bagi warga terdampak banjir di tiga provinsi, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Hingga kemarin, Senin (1/12/2025), total nilai bantuan logistik bufferstock yang telah didistribusikan Kemensos untuk tiga provinsi tersebut mencapai sekitar Rp14,5 miliar.

Selain bantuan logistik bufferstock, Kemensos juga menggerakkan layanan bantuan bahan natura melalui dapur umum dan dapur mandiri dengan nilai sekitar Rp4,5 miliar. Layanan dapur umum dan dapur mandiri tersebut menjangkau beberapa titik dengan kapasitas sajian di Sumatera Barat pada 9 titik (Kota Padang, Padang Pariaman, Pasaman Barat, Pesisir Selatan) yang melayani sekitar 30.000 bungkus makanan per hari.

Sumatera Utara di 12 titik (Mandailing Natal, Langkat, Tapanuli Utara), melayani sekitar 30.000 bungkus makanan per hari; dan Aceh di 7 titik (Subulussalam, Pidie Jaya, dan sekitarnya), melayani sekitar 28.000 bungkus makanan per hari. Angka-angka tersebut masih terus bergerak naik, seiring penambahan titik layanan dapur umum yang akan diperbarui setiap hari sesuai perkembangan situasi di lapangan.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), korban bencana banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat hingga hari ini tercatat sebanyak 631 jiwa, dengan 472 jiwa dilaporkan hilang. Jumlah korban terluka tercatat sebanyak 2.600 orang, dengan korban yang mengungsi sebanyak 1 juta jiwa.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement