REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Direktur Eksekutif World Food Programme (WFP) PBB, Carl Skau, menegaskan kembali komitmen WFP untuk memperkuat kemitraan jangka panjangnya dengan Pemerintah Indonesia. Dalam kunjungan dua harinya ke Indonesia, Skau mengunjungi model fasilitas dapur sentral, dan sekolah yang menjadi pilot program makan bergizi gratis, serta bertemu dengan perwakilan dari Badan Gizi Nasional.
Skau menegaskan WFP akan mendukung program makan bergizi gratis yang akan segera diluncurkan oleh Pemerintah Indonesia, dengan menekankan tujuan bersama dalam ketahanan pangan, resiliensi, dan gizi.
"World Food Programme sangat antusias untuk mendukung program makan bergizi Indonesia. Program ini penting untuk pendidikan dan pemberdayaan ekonomi, yang akan memastikan anak-anak dapat fokus belajar, meningkatkan capaian pendidikan, serta mendukung perekonomian dan masyarakat lokal,” kata Skau dalam siaran pers WFP, seperti dikutip pada Rabu (13/11/2024)
Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia akan segera meluncurkan program nasional untuk menyediakan makanan bergizi gratis kepada lebih dari 80 juta anak usia sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui. Inisiatif ini sejalan dengan visi “Indonesia Emas 2045” yang mengutamakan pengembangan sumber daya manusia dan pembangunan berkelanjutan.
Dalam diskusi dengan mitra WFP di Indonesia, Skau menegaskan kembali komitmen WFP untuk memberikan dukungan teknis kepada pemerintah, khususnya dalam manajemen rantai pasokan, standar gizi, dan kerangka pemantauan untuk pelaksanaan program makanan sekolah.
WFP tetap menjadi mitra setia bagi Indonesia. Melalui inisiatif seperti program makanan bergizi dan ketahanan bencana, termasuk instrumen peringatan dini dan aksi antisipatif yang diujicobakan pada tahun 2024,
WFP membantu Indonesia membangun fondasi untuk respons cepat dan ketahanan masyarakat yang berkelanjutan. Kemitraan ini mencerminkan komitmen jangka panjang WFP untuk masa depan yang aman pangan, tangguh dan berkelanjutan bagi seluruh rakyat Indonesia.