Kamis 26 Sep 2024 19:33 WIB

Pensiunan Jenderal Ini Ungkap Kondisi Sebenarnya Israel yang Ditutup-tutupi

Israel terus melakukan serangan intensif ke wilayah Lebanon

Mobil-mobil terjebak kemacetan ketika orang-orang meninggalkan desa-desa selatan di tengah serangan udara Israel yang sedang berlangsung, di Sidon, Lebanon, Senin, 23 September 2024.
Foto:

Asap serangan udara yang gencar dilakukan oleh pesawat-pesawat tempur di berbagai wilayah di Lebanon selatan, Lembah Bekaa dan bahkan Beirut, sebagai indikasi lapangan atas keputusan Israel untuk beralih dari eskalasi militer dengan Hizbullah ke perang terbuka tanpa komprehensif, belum hilang.

Para pejabat politik dan militer Israel sampai bergegas membanggakan diri bahwa Tel Aviv mengembalikan Hizbullah seperti 20 tahun yang lalu.

Kepala Staf Angkatan Darat pendudukan Israel, Herzi Halevi, contohnya, yang menegaskan mereka membongkar kemampuan Hizbullah yang telah dibangun selama 20 tahun.

Demikian pula pernyataan dari Menteri Pertahanan Yoav Galant. Dia mengatakan penghancuran puluhan ribu roket akan berdampak pada kemampuan Hizbullah.

Akan tetapi, di sisi lain, dua pakar Lebanon sepakat dalam pernyataannya kepada Aljazeera.net bahwa “klaim” Israel adalah “palsu” dan termasuk dalam kerangka perang psikologis yang dilancarkan Israel bersamaan dengan agresi militernya.

Mereka mengutip beberapa contoh, terutama fakta bahwa sebagian besar target yang dibom adalah desa-desa dan kota-kota yang berpenduduk, sebagaimana dibuktikan oleh fakta bahwa sebagian besar martir adalah warga sipil.

Pada saat yang sama, kedua ahli ini mengakui bahwa serangan intensif Israel di wilayah geografis yang luas di selatan, Lembah Bekaa, pinggiran selatan Beirut dan pembunuhan banyak pemimpin telah melemahkan kapasitas Hizbullah dalam persentase yang kecil, tetapi kelompok ini masih mempertahankan kejutannya.

Hizbullah juga belum menggunakan senjata presisi dan jarak jauhnya, karena tidak menginginkan perang skala penuh.

Sementara itu, penulis dan analis politik Tawfiq Shuman percaya bahwa pernyataan resmi Israel seperti itu benar-benar bertentangan dengan apa yang dikatakan oleh para komentator senior Israel.

BACA JUGA: Saat Hizbullah Dihajar Habis-habisan, ke Mana Iran dan Balas Dendamnya yang Dinantikan?

Baik di surat kabar maupun di media visual, ketika mereka menyerukan Benjamin Netanyahu untuk menurunkan harapan dan ambisinya agar tidak jatuh ke dalam lubang yang sama seperti yang dia alami di Jalur Gaza.

Shuman percaya bahwa apa yang dikatakan IDF atau mereka yang dekat dengan Netanyahu tentang menghilangkan sebagian besar kemampuan Hizbullah sebesar 50 persen, kurang atau lebih atau bahkan mengembalikan kemampuan militer perlawanan Lebanon seperti sebelum 2006.

“Ini ditujukan secara eksklusif kepada publik Likud, dan mungkin juga kepada segmen tertentu dari publik Haredi yang mendukung menteri-menteri keuangan dan keamanan Israel," kata dia. 

Dia mengutip...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement