Sabtu 20 Jul 2024 16:00 WIB

ISIS Meneror di Negara Oman yang Damai, Menyerang Masjid Saat Perayaan Malam Asyura

Sedikitnya enam orang tewas dan 30 lainnya terluka dalam serangan tersebut.

Gerakan ISIS (ilustrasi)
Foto: VOA
Gerakan ISIS (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MUSCAT -- Sedikitnya enam orang tewas dan 30 lainnya luka-luka dalam penembakan di sebuah masjid di Oman yang diklaim dilakukan oleh kelompok ISIL (ISIS).

Serangan pada Senin (15/6/2024) malam itu menandai tindakan kekerasan yang jarang terjadi di negara Teluk tersebut.

Baca Juga

Serangan terjadi di Wadi Kabir, sebuah distrik di sebelah timur ibu kota Muscat ketika sebuah acara keagamaan besar bagi Muslim Syiah berlangsung.

Video dari lokasi kejadian menunjukkan orang-orang melarikan diri di dekat Masjid Imam Ali. Suara tembakan terdengar diikuti oleh suara yang berkata, “Ya Tuhan!”

Empat warga negara Pakistan dan seorang polisi termasuk di antara mereka yang tewas dan sedikitnya 30 orang lainnya terluka. Demikian menurut pihak berwenang Oman dan Pakistan seperti dilansir dari laman Aljazirah. 

ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Mereka mengatakan bahwa tiga dari 'penyerang bunuh diri' menembaki jamaah di masjid pada Senin malam. Mereka terlibat baku tembak dengan pasukan keamanan Oman hingga pagi hari.

Kelompok ini juga mempublikasikan video serangan tersebut di situs Telegram mereka.

Polisi Oman mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa bahwa tiga pria bersenjata di balik serangan itu tewas. Polisi tidak mengatakan apakah mereka telah mengidentifikasi motif serangan tersebut atau melakukan penangkapan.

Kementerian Luar Negeri Pakistan mengutuk keras serangan teroris yang keji itu. Kemenlu menambahkan bahwa 30 orang yang selamat sedang dirawat di rumah sakit.

Peringatan Asyura

Duta Besar Pakistan untuk Oman, Imran Ali, mengunjungi rumah sakit dan menemui korban luka.

Ali menggambarkan serangan itu sebagai peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya. "Peristiwa yang belum pernah kita lihat dalam sejarah Oman,” ujarnya.

Dia mengatakan sebagian besar korban di sana dirawat karena luka tembak, sementara yang lain menderita luka-luka karena melarikan diri dari serangan tersebut, termasuk terinjak-injak.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement