Sadari Singkatnya Ramadhan yang Tidak Menoleransi Sikap Lalai

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil

Ahad 24 Mar 2024 16:56 WIB

Bulan Ramadhan (ilustrasi) Foto: Dok Republika Bulan Ramadhan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ramadhan adalah bulan suci yang membentangkan hari-hari yang penuh kemuliaan. Ramadhan merupakan tamu terhormat bagi setiap Muslim. Sejatinya Ramadhan itu singkat dan tidak sepatutnya seorang Muslim mengabaikan bulan mulia ini.

Allah SWT berfirman:

Baca Juga

اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗوَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗوَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

"(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS. Al Baqarah ayat 184)

Karena itu, selama bulan suci Ramadhan, hendaknya seorang Muslim meningkatkan amal shaleh. Misalnya dengan membaca Alquran, dan berbuat baik dengan berbagi kepada fakir miskin. Sadari bahwa Ramadhan itu singkat dan tidak menoleransi kelalaian.

Kedatangannya seperti perlintasan yang tidak menerima sikap apatis. Maka ketika seorang Muslim bermalas-malasan selama Ramadhan, ingat bahwa Ramadhan hanya beberapa hari, sebagaimana disebutkan pada ayat 184 Surat Al Baqarah.

Seorang Muslim perlu menjaga agar dirinya tidak menodai hari demi hari selama Ramadhan. Tidak membuang sia-sia waktu demi waktu Ramadhan, dan tidak menggadaikannya dengan sikap yang bermalas-malasan.

Hendaknya setiap Muslim juga tidak menjadikan siang Ramadhan sebagai tempat dirinya tidur terlelap dan lalai. Jangan pula mengisi malam Ramadhan dengan kemaksiatan. Isilah hari demi hari selama Ramadhan dengan dzikir dan bacaan Alquran.

Bahkan malam-malam Ramadhan begitu besar keutamaannya sehingga amatlah disayangkan jika seorang Muslim mengabaikannya. Berikut ini hadits tentang keutamaan malam hari di bulan suci Ramadhan.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا كَانَتْ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ صُفِّدَتْ الشَّيَاطِينُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ وَفُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ وَنَادَى مُنَادٍ يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنْ النَّارِ وَذَلِكَ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Jika tiba waktu awal malam di bulan Ramadhan maka setan-setan dan pemimpin-pemimpinnya dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup dan tidak ada yang dibuka. Pintu-pintu surga dibuka dan tidak ada yang ditutup, lalu ada penyeru yang berseru, "Hai orang yang mencari kebaikan, teruskanlah. Hai orang yang mencari keburukan, berhentilah. Sesungguhnya Allah membebaskan orang-orang dari neraka, dan itu terjadi pada setiap malam'." (HR. Ibnu Majah)

Terpopuler