REPUBLIKA.CO.ID, PARIAMAN- Kasat Reskrim Polres Pariaman, Muhammad Arvi, mengatakan pihaknya masih mencari pelaku atau pemilik bom ikan yang ditemukan warga pada Sabtu (1/7/2023) lalu. Tapi kemarin, pihaknya menurut Arvi telah memusnahkan benda diduga bom sebanyak 10 botol itu dengan cara mengeluarkan isi berupa serbuk yang bisa meledak.
"Temuan benda-benda dalam botol tersebut, akan jadi kami jadikan barang bukti perkara bila pelaku telah ditemukan," kata Arvi, Senin (3/7/2023).
Arvi menduga bom yang ditemukan tersebut bersifat bahan peledak manual. Benda tersebut dapat diledakkan dengan cara dibakar.
"Perbuatan ini dapat diancam dengan undang undang darurat karena memasukkan bahan peledak ke NKRI," ujar Arvi.
Arvi menjelaskan kronologi penemuan benda diduga bom tersebut oleh warga. Saat itu seorang warga yang merupakan pemilik warung membersihkan warung yang ia tinggalkan selama kurang lebih dua minggu. Letak warung tersebut di samping SD 08 Kampung Apar, Pariaman.
Pemilik meninggalkan warung alias menutup karena sekolah sedang libur.
Saat membersihkan warungnya pemilik menemukan satu buah kardus dan satu buah ransel. Kardus tersebut berisi 10 botol diduga bom. Sedangkan dari dalam ransel ditemukan pakaian.
"Bisa jadi benda ini tertinggal. Motifnya kita belum tahu," kata Arvi menambahkan
Sebelumnya, warga Kota Pariaman, di Sumatra Barat dihebohkan oleh temuan 10 botol bom jenis bom ikan di sebuah warung.
Arvi, mengatakan bom tersebut ditemukan sekitar pukul 15.00 WIB tadi sore, Sabtu (1/7/2023).
"Memang tadi siang sekitar pukul 15.00 WIB di Desa Ampar di sebuah warung, masyarakat menemukan rangkaian bom yang hasil dari tim jibom itu adalah jenis bom ikan," kata Arvi.
Baca juga: Jalan Hidayah Mualaf Yusuf tak Terduga, Menjatuhkan Buku Biografi Rasulullah SAW di Toko
Arvi menyebut tim Jibom dari Brimob Polda Sumbar sudah mengamankan 10 botol bom ikan tersebut. Rencananya, besok, Ahad (2/7/2023) bom tersebut akan diledakkan atau dimusnahkan.
Selain 10 botol bom ikan, juga ada 2 botol bahan bakar jenis pertalite dan tas berisi pakaian.
Arvi menjelaskan awal mula bom tersebut ditemukan oleh pemilik warung di Desa Ampar. Kebetulan warung tersebut sudah ditinggalkan selama kurang lebih 2 pekan karena warung tersebut berada di samping sekolah yang sedang libur.
"Awalnya pemilik warung ingin membersihkan warungnya. Dan menemukan bom ikan itu," ujar Arvi.