REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Jumlah wisatawan Gunung Bromo selama liburan panjang hampir mencapai batas maksimal. Hal ini terutama kunjungan yang berlangsung pada 1 Juni dan 2 Juni 2023.
Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo, Tengger dan Semeru (BB TNBTS), Hendra mengatakan, jumlah kunjungan wisatawan pada 1 Juni lalu mencapai 2.512 orang. Jumlah ini tidak hanya berasal dari wisatawan Nusantara tetapi juga mancanegara. Adapun rinciannya, yakni 2.500 wisatawan Nusantara dan 12 wisatawan mancanegara.
Sementara itu, total kunjungan yang terjadi di Gunung Bromo pada 2 Juni 2023 mencapai 1.925 orang. Rinciannya, yakni 1.903 wisatawan Nusantara dan 22 wisatawan mancanegara. "Adapun maksimal pengunjung per hari sekitar 2.751 pengunjung," kata Hendra saat dikonfirmasi Republika, Jumat (2/6/2023).
Selanjutnya, wisata Gunung Bromo akan ditutup total mulai 3 sampai Juni 2023. Hal ini telah diungkapkan Balai Besar Taman Nasional Bromo, Tengger dan Semeru (BB TNBTS) dalam pengumuman resminya.
Kepala Balai Besar, C. Hendro Widjanarko mengatakan, penutupan akan mulai dilaksanakan pada Sabtu (3/6/2023) pukul 18.00 WIB. Kemudian penutupan akan berakhir pada Senin (5/6/2023) pukul 18.00 WIB.
Menurut Hendro, penutupan ini dilatarbelakangi oleh Surat Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Kabupaten Probolinggo yang dikeluarkan pada 12 Mei. "Surat terisi berisi perihal permohonan penutupan kawasan Bromo," katanya.
Penutupan kegiatan wisata Gunung Bromo ini dalam rangka upacara ritual Yadnya Kasada. Ritual ini rencananya akan diselenggarakan mulai 4 sampai 5 Juni 2023. Sebab itu, penjualan karcis sistem daring ditutup mulai 3 sampai 5 Juni mendatang.
Gunung Bromo termasuk gunung berapi aktif di wilayah Jawa Timur (Jatim). Gunung berketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut ini berada di empat kabupaten. Yakni, di Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Probolinggo.