Sabtu 27 May 2023 11:20 WIB

Pengungsi Suriah di Turki Mengaku Ketakutan Jika Erdogan Kalah Pilpres

Pengungsi takut jika oposisi menang maka mereka akan dideportasi.

Rep: Dwina/ Red: Teguh Firmansyah
 Kandidat Presiden Turki dan Aliansi Rakyat Recep Tayyip Erdogan, melambaikan tangan kepada para pendukungnya saat kampanye pemilu di Istanbul, Turki, Senin (22/5/2023).
Foto: AP Photo/Khalil Hamra
Kandidat Presiden Turki dan Aliansi Rakyat Recep Tayyip Erdogan, melambaikan tangan kepada para pendukungnya saat kampanye pemilu di Istanbul, Turki, Senin (22/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Seperti banyak warga Suriah di Turki, Ghaith Sameer sedang menunggu hasil pemilihan putaran kedua dengan gentar. Dia merasa takut akan kemenangan kandidat oposisi yang berjanji untuk segera memulangkan para migran.

Sameer melarikan diri dari perang saudara Suriah pada 2012 dan sekarang menjadi salah satu dari lebih dari 3,4 juta warga Suriah yang tinggal di Turki.

Baca Juga

Meski berharap perbaikan hidup, negara tetangga yang mengalami kesengsaraan ekonomi itu telah memperburuk gelombang permusuhan yang meningkat hingga pemilihan presiden.

"Janji oposisi membuat saya takut dan marah juga karena janji itu membuat warga Turki membenci kami," kata Sameer yang mengambil kewarganegaraan Turki dua tahun lalu dan berencana untuk memilih Presiden Pejawat Recep Tayyip Erdogan pada Ahad (28/5/2023).

Sementara Erdogan memiliki peluang bagus untuk memenangkan putaran kedua. Namun penantangnya Kemal Kilicdaroglu telah menganut retorika anti-migran untuk mencoba membalikkan keadaan.

Kilicdaroglu telah bekerja sama dengan partai nasionalis sayap kanan dan berjanji untuk memulangkan semua migran dalam waktu satu tahun. Poster bergambar wajahnya telah tersebar di kota-kota Turki sambil menyatakan sumpah bahwa warga Suriah akan pergi.

Meskipun Erdogan lebih ramah terhadap warga Suriah dan migran lainnya di Turki, dia juga mengambil langkah untuk mempercepat kembalinya migran ke Suriah. Bagi warga Suriah, pemilu dan gerakan anti-migran dalam politik Turki telah menimbulkan ketidakpastian baru atas masa depannya.

Janji-jani dari kedua pihak menyebabkan banyak orang bertanya-tanya kemungkinan harus memulai lagi setelah melarikan diri dari perang mematikan di tanah air. Sameer mengatakan, banyak dari teman dan kerabatnya menunda rencana sampai setelah pemilihan ketika segalanya menjadi lebih jelas.

“Sebagian besar warga Suriah sekarang merasa seolah-olah seluruh hidup mereka bergantung pada hasil pemilu,” keluh pria berusia 38 tahun itu.

Meski berkewarganegaraan Turki, Sameer tetap membuat rencana alternatif. "Kalau-kalau terjadi sesuatu," ujarnya.

Sameer bahkan mempertimbangkan untuk pindah bersama istri dan dua anaknya yang masih kecil ke negara dengan kondisi warga Suriah mungkin lebih baik. Dia melihat Mesir atau wilayah Kurdi di Irak merupakan pilihan yang lebih baik.

Erdogan Janji Menang Telak....

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement