Rabu 17 May 2023 16:57 WIB

Kementan Dorong Industri Pertanian Produksi Pangan Siap Ekspor

Dalam budidaya harus ada hilirisasi yang siap mengolahnya menjadi makanan siap saji.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengunjungi perusahaan Perwiratama Group untuk memastikan hilirisasi digitalisasi pangan berjalan dengan baik.
Foto: Kementan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengunjungi perusahaan Perwiratama Group untuk memastikan hilirisasi digitalisasi pangan berjalan dengan baik.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Pengusaha pangan berbasis teknologi dari Perwiratama Group, Cecep Muhammad Wahyudin mendukung upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam meningkatkan produktivitas pangan yang bisa diolah menjadi bahan baku makanan siap ekspor. Demikian disampaikan Cecep usai menerima kunjungan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) di kantornya, Cianjur, Jawa Barat.

"Sesuai yang disampaikan beliau, kementerian saat ini mendorong tokoh tani dan kebetulan kami konsentrasi pada proses digitalisasinya teknologinya jadi memang matching dan sesuai dengan programnya Kementan. Tentu kami mendukung upaya Pak Menteri dalam meningkatkan produktivitas bahan makanan siap ekspor," ujar Cecep, Rabu, (17/5/2023).

Baca Juga

Satu yang menjadi konsentrasi Cecep adalah mengintegrasikan peternakan atau pertanian dengan pengolahan. Jadi, kata dia, dalam setiap budidaya harus ada hilirisasi yang siap mengolahnya menjadi makanan siap saji. Itulah yang saat ini dilakukan Perwiratama Group.

"Semi prosesi ini konsentrasinya bukan hanya mengolah produk tapi bagaimana produk itu disesuaikan dengan pasar jadi ada deboning kalau untuk ayam atau sapi atau ikan harus ada parting pemotongan kemudian ada marinating pembumbuan. Jadi semuanya terintegrasi," katanya dalam siaran pers.

photo
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengunjungi perusahaan Perwiratama Group untuk memastikan hilirisasi digitalisasi pangan berjalan dengan baik. - (Kementan)

 

Terkait hal ini, Cecep mengaku pihaknya sedang melakukan aktivasi sistem bottleneck atau antisipasi permasalahan sistem pertanian yang sudah ada di perusahaannya. "Makanya kita tuh konsentrasinya di supply chain. Jadi kita bisa menyalurkan atau mendistribusikan produk-produk hasil pertanian. Dan yang terakhir baru olahan jadi sebenernya dengan tema yang sesederhana itu sudah bisa meningkatkan value chain dari pertanian atau produk-produk hasil pertanian di Indonesia," katanya.

Diketahui, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengunjungi perusahaan tersebut untuk memastikan hilirisasi digitalisasi pangan berjalan dengan baik. SYL mengatakan, pertanian adalah sektor yang paling strategis dan sangat menguntungkan.

"Pertanian itu tidak ada ruginya asal kita serius mengurusnya. Jadi saya berharap para petani dan pengusaha tani terus menguangkan inovasi untuk membuka peluang ekonomi yang jauh lebih besar," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement