Ahad 07 May 2023 15:30 WIB

Mendadak Nge-Blank Saat Hadapi Soal UTBK-SNBT? Lakukan Ini

Jangan belajar dengan sistem kebut semalam jelang UTBK-SNBT.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dalam rangka Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2021 di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Jalan Dr Setiabudi, Kota Bandung, Selasa (13/4/2021). Jangan belajar dengan sistem kebut semalam (SKS) sehari menjelang UTBK. Itu hanya akan membuat stres dan tegang atau panik saat nantinya mengerjakan soal.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dalam rangka Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2021 di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Jalan Dr Setiabudi, Kota Bandung, Selasa (13/4/2021). Jangan belajar dengan sistem kebut semalam (SKS) sehari menjelang UTBK. Itu hanya akan membuat stres dan tegang atau panik saat nantinya mengerjakan soal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sudah siap untuk menjalani Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) - Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2023? Meski sudah belajar dan mengikuti try out, ada kalanya peserta mendadak nge-blank, tak bisa mengerjakan soal yang sebetulnya bisa dijawabnya.

Apa yang harus dilakukan jika hal itu terjadi? Direktur bimbingan belajar Konstanta Education, Didin Baharudin, menjelaskan, hal utama yang dibutuhkan siswa saat menghadapi UTBK adalah ketenangan.

Baca Juga

Didin menganjurkan agar peserta tidak belajar dengan cara sistem kebut semalam (SKS) karena malah membuat stres. Alhasil, saat ujian, siswa bisa tegang atau panik.

Didin mencontohkan, saat sesi try out atau tes uji coba di Konstanta pekan lalu, ada sejumlah siswa yang drop saking tegangnya. Padahal, itu belumlah ujian yang sesungguhnya. Sejumlah siswa terpantau menangis dan sesak napas jelang try out, lalu menangis lagi setelahnya.

Ketegangan saat UTBK yang sebenarnya pun bisa saja dirasakan sangat intens bagi sebagian siswa. Didin menyampaikan, setiap tahunnya, selalu ada 10 persen peserta yang datang terlambat ke ujian serupa. Ada pula peserta ujian yang tertidur di depan komputer.

"Itu karena tidak mempersiapkan fisik dan mental," ucap Didin kepada Republika.co.id, Ahad (7/5/2023).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement