Ibu Hamil Puasa Berisiko Tinggi Kena Dehidrasi, Bagaimana Dampak ke Janin?

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti

Senin 10 Apr 2023 17:24 WIB

Ibu hamil berpuasa (ilustrasi). Berpuasa saat hamil sebenarnya memiliki risiko yang lebih tinggi dari biasanya. Foto: Republika/Mardiah Ibu hamil berpuasa (ilustrasi). Berpuasa saat hamil sebenarnya memiliki risiko yang lebih tinggi dari biasanya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian ibu hamil memilih tetap menunaikan ibadah puasa pada bulan Ramadhan. Apakah puasa berdampak pada kesehatan ibu hamil dan janin?

Konsultan Fertilitas Endokrinologi Reproduksi RSIA Grand Family, dr Ferdhy S Suwandinata, mengatakan berpuasa saat hamil sebenarnya memiliki risiko yang lebih tinggi dari biasanya. Banyak perdebatan apakah berpuasa saat hamil dapat menyebabkan efek samping yang serius pada kehamilan dan bayinya, atau tidak.

Baca Juga

Pada publikasi dengan sample 5.600 kehamilan, berpuasa tidak memiliki risiko kelahiran bayi prematur. Sementara laporan dari Iran menyatakan bahwa berpuasa dapat mengurangi risiko terjadinya gestational diabetes.

Beberapa risiko tentunya dapat terjadi hanya apabila ibu hamil gagal memenuhi asupan nutrisi selama masa kehamilan. Kekurangan nutrisi pada saat kehamilan adalah suatu masalah yang bisa berakhir serius apabila tidak ditangani dengan cepat, karena selain berdampak pada janin hal ini juga bisa berdampak buruk pada ibu.

Salah satu risiko yang dapat terjadi adalah bayi terlahir dengan berat badan di bawah normal atau kelahiran prematur, ini tentu akan mempengaruhi keselamatan bayi juga pada saat dilahirkan. Hal ini disebabkan oleh dehidrasi yang dialami ibu hamil.

"Ini tentu bisa saja memengaruhi pertumbuhan janin bukan hanya selama di dalam kandungan, juga tumbuh kembangnya dikemudian hari," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (10/4/2023).

Selain itu, dehidrasi pada ibu hamil juga dapat menyebabkan masalah pada saluran ginjal ibu, salah satunya infeksi saluran kemih. Banyak sekali pro dan kontra tentang berpuasa saat hamil.

Akan tetapi, ibu hamil masih diperbolehkan untuk melaksanakan ibadah puasa apabila telah berkonsultasi dengan dokter spesialis obgyn sehingga tidak akan membahayakan janin dan juga ibu. Umumnya yang dilarang untuk berpuasa adalah kehamilan risiko tinggi seperti preeklamsia, intra uterine growth retardation, dan gestational diabetes.

Dokter dapat memberikan instruksi serta penanganan khusus bagi ibu hamil yang ingin melakukan puasa. Oleh karena itu sebelum melaksanakan puasa, perlu mendapatkan persetujuan dari dokter yang menangani terlebih dahulu.

Dia mengatakan tidak perlu merasa terpuruk jika tidak dapat melakukan puasa pada saat hamil karena bumil masih dapat membayar hutang puasa pada kemudian hari. Orang tua, ibu hamil, dan menyusui, wanita menstruasi dan anak-anak memperoleh kelonggaran saat berpuasa. Anda juga bisa melakukan fidyah, yaitu memberi makan kepada orang miskin.

"Berpuasa pada saat hamil adalah sebuah pilihan yang harus dipikirkan dengan matang, karena hal tersebut juga akan menentukan kesehatan si kecil pada saat dilahirkan nanti," ujarnya.

Ia mengingatkan, pastikan tubuh ibu hamil berada dalam kondisi yang fit untuk melakukan puasa dengan memeriksakan diri ke dokter spesialis kandungan. Dengan begitu, ibu bumil dapat menurunkan risiko dari masalah kehamilan di kemudian hari nanti.

 

Cek Typo

Terpopuler