Sabtu 01 Apr 2023 09:46 WIB

Cara Tepat Komunikasi dengan Pasangan Meski Sedang Marah, tak Perlu Saling Bentak

Meneriaki pasangan hanya akan memperburuk situasi.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Qommarria Rostanti
Pasangan suami istri (ilustrasi). Anda harus berhati-hati dan tahu bagaimana berkomunikasi dengan pasangan saat sedang marah.
Foto: www.rawpixel.com
Pasangan suami istri (ilustrasi). Anda harus berhati-hati dan tahu bagaimana berkomunikasi dengan pasangan saat sedang marah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak peduli seberapa besar Anda mencintai suami atau istri, pasti ada saatnya akan bertengkar. Keadaan yang memanas hingga saling membentak bisa menghancurkan cinta yang dimiliki satu sama lain.

Meneriaki pasangan dapat mematikannya dan memperburuk situasi, karena menghilangkan semua kemungkinan komunikasi. Anda harus berhati-hati dan tahu bagaimana berkomunikasi dengan pasangan saat sedang marah.

Baca Juga

Psikolog, Malini Saba, mengatakan Anda dan pasangan adalah tim. Karena itu, permasalahan apapun tidak boleh dianggap sebagai kompetisi. “Bicaralah dengan mereka secara teratur, ramah, dan langsung tentang apa yang membuat Anda marah,” kata Saba dilansir HealthShots, Jumat (31/3/2023)

Agar hubungan berhasil, komunikasikan dengan pasangan saat Anda marah padanya. Cobalah mencari solusi jangka panjang yang cocok. Berikut tips berkomunikasi dengan pasangan saat sedang marah:

1. Temukan sumber kemarahan

Apakah kebiasaan khusus pasangan menguji kesabaran Anda, atau Anda sedang mengalami hari yang buruk? Pahami apa sebenarnya yang membuat Anda marah, lalu komunikasikan dengan jelas tentang hal itu. Penting untuk memberi tahu pasangan tentang apa yang memicu kemarahan Anda.

2. Bersikap spesifik dan atasi masalahnya

Tidak ada gunanya memberikan petunjuk atau membentak pasangan. Jadilah spesifik tentang apa yang menyakiti perasaan Anda sejak awal.

3. Berbicara dengan lembut dan ramah

Berteriak sering kali dapat memperburuk situasi. Meneriaki pasangan Anda dapat menyebabkan pertengkaran lebih lanjut, dan mungkin juga menyakiti dia. Jadi, bicaralah dengan lembut dan artikulatif.

4. Terbuka untuk diskusi

Ini bukan hanya tentang masalah kemarahan Anda saja. Pahami sudut pandang pasangan, dan dekati masalah dengan pendekatan pemecahan. Bersikaplah terbuka terhadap saran. Pahami apa yang pasangan katakan, atau kenapa dia melakukan hal tersebut.

5. Jangan pasif agresif

Perilaku agresif pasif tidak ada gunanya bagi siapa pun. Itu tidak menyelesaikan masalah dan dapat menyebabkan Anda stres, jadi langsung saja.

6. Ambil pendekatan berbasis solusi

Pahami bahwa ini bukan Anda versus pasangan, tetapi Anda berdua versus masalah yang dihadapi. Jadi, dekati situasi yang sesuai.

7. Luangkan waktu untuk mengumpulkan pikiran

Emosi yang tegang terkadang dapat menyebabkan Anda bereaksi berlebihan atau mengungkapkan kemarahan dengan cara yang negatif. Luangkan waktu untuk menyortir pikiran Anda, sebelum berbicara dengan pasangan jika situasinya membuat kewalahan.

8. Bicara dengan seorang profesional untuk manajemen kemarahan

Jika Anda tidak dapat menahan amarah, atau ada masalah khusus antara Anda dan pasangan, mintalah bantuan profesional untuk mengatasi masalah tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement