Jumat 31 Mar 2023 12:34 WIB

Wapres Minta Semua Daerah Buat Gerakan Wakaf

Akumulasi Wakaf Uang mencapai Rp 1,77 triliun pada akhir 2022.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Lida Puspaningtyas
Wakil Presiden Maruf Amin saat diwawancarai media terkait pembatalan Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U20 di Banda Aceh, Kamis (30/3/2023).
Foto: Republika/ Fauziah Mursid
Wakil Presiden Maruf Amin saat diwawancarai media terkait pembatalan Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U20 di Banda Aceh, Kamis (30/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta semua daerah mendukung gerakan wakaf nasional dengan membuat gerakan wakaf daerah di wilayahnya. Dia mengatakan, fokus pengembangan ekonomi dan keuangan syariah saat ini tidak hanya di industri produk halal, jasa keuangan syariah, dan usaha dan bisnis kewirausahawan syariah, tetapi juga pengembangan dana sosial syariah.

"Saya mendorong semua daerah melakuk an gerakan wakaf setelah gerakan nasional, misalnya Aceh Berwakaf, Sumut Berwakaf Riau berwakaf dan seluruh daerah berwakaf sebagai bagian daripada gerakan pengembangan wakaf," ujar Ma'ruf saat memberikan kuliah umum di Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Kamis (30/3/2023).

Baca Juga

Ma'ruf mengatakan, gerakan ini untuk terus meningkatkan sektor dana sosial syariah khususnya wakaf. Saat ini Pemerintah juga terus mendorong fasilitasi pendanaan wakaf produktif.

"Untuk sektor dana sosial syariah, partisipasi masyarakat dalam wakaf uang terus meningkat, dengan akumulasi Wakaf Uang mencapai Rp 1,77 triliun pada akhir 2022," ujarnya.

Ketua Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah ini mengatakan, untuk pengembangan industri produk halal dalam kurun waktu dua tahun mengalami perkembangan cukup signifikan. Di antaranya, 4 sektor unggulan Halal Value Chain (HVC), yaitu pertanian, makanan halal, fesyen muslim, dan pariwisata ramah muslim, terus bertumbuh sejalan dengan pertumbuhan PDB nasional.

Pada kuartal III tahun 2022, pertumbuhan sektor HVC mencapai 5,5 persen, naik dari kuartal sebelumnya sebesar 4,73 persen, atau naik sekitar 3 kali lipat dari kuartal III tahun 2021.

Sedangkan di sektor industri keuangan syariah, selain penguatan regulasi dan infrastruktur industri keuangan syariah, saat ini tercatat 13 proyek KPBU pemerintah telah menggunakan pembiayaan syariah dengan total nilai Rp 13,25 triliun.

Menurutnya, pembiayaan ekonomi melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) juga meningkat. Pada periode 2013–2022 ada lebih dari 3.500 proyek SBSN di seluruh Indonesia, dan tercatat 145 proyek senilai Rp 3,8 triliun dibangun di Provinsi Aceh.

"Untuk bisnis dan usaha syariah, di antaranya pengembangan usaha syariah berbasis teknologi dan inovasi. Saat ini sudah dikembangkan berbagai riset berkualitas dengan penerapan IPTEK di sektor industri halal, serta dibukanya pusat riset pangan halal nasional di Yogyakarta, serta pusat inovasi dan riset produk halal berbasis maritim di NTB," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement