Rabu 29 Mar 2023 18:56 WIB

Santri Lansia Belajar Islam di Ponpes Sepuh Payaman Magelang

Santri lansia ingin memahami ajaran Islam dengan sempurna.

Ilustrasi santri lansia.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Ilustrasi santri lansia.

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Para santri lanjut usia (lansia) dari berbagai daerah mendalami agama Islam di Pondok Pesantren Sepuh Putri Masjid Agung Payaman, Secang, Kabupaten Magelang, selama bulan Ramadhan 1444 H.

Pengasuh Ponpes Sepuh Payaman Kiai Mafatihul Huda menyampaikan sampai saat ini ada 150 santri lansia belajar di sini, mereka terdiri atas 50 santri reguler dan 100 santri khusus bulan Ramadhan.

Baca Juga

"Khusus santri bulan puasa berlangsung dari tanggal 1-20 Ramadhan 1444 H," katanya di Magelang beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan meskipun sebenarnya hanya khusus santri perempuan, tetapi karena santri laki-laki juga antusias maka tetap menerima santri laki-laki.

Khusus santri laki-laki tidak tinggal di asrama, tetapi di rumah penduduk sekitar ponpes. Tahun ini ada 40 santri laki-laki dari total 150 santri.

Huda menuturkan aktivitas Ramadhan di ponpes ini dilakukan lagi setelah tiga tahun tidak ada kegiatan karena pandemi COVID-19.

"Waktu pandemi tiga tahun kami tidak ada kegiatan sama sekali, karena memang santrinya sudah tua-tua semua, kebanyakan lansia sehingga sangat rentan. Sebelum Covid-19, setiap Ramadhan santri bisa mencapai 400 orang" katanya.

Ia menyebutkan para santri diajari tentang tafsir, fikih, tasafuf, hadits, dan melakukan shalat tahajud setiap malam.

"Hampir setiap shalat lima waktu diikuti pengajian untuk menyampaikan materi-materi tersebut," katanya.

Menurut dia Pondok Sepuh ini lebih menekankan pada menenangkan hati dan kedisiplinan seperti berjamaah, hidup bersama.

"Jadi tidak harus menulis terus dikasih rapor tidak, tetapi langsung pada pengamalan dan contoh. Baca Alquran diberi contoh yang benar, diajari shalat yang benar, dan lainnya," katanya.

Seorang santri Siti Khotijah Mashuri (68) mengatakan ingin belajar agama di ponpes ini untuk ibadah.

"Dulu suami saya sebelum meninggal juga belajar di ponpes ini, maka saya meneruskan. Sudah sekitar 4-5 tahun setiap Ramadhan belajar di Pondok Sepuh ini," kata perempuan asal Ambarawa ini.

Ia merasa senang di ponpes tersebut karena banyak teman dari berbagai daerah, tambah pengalaman dan tambah ilmu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement