Sabtu 25 Mar 2023 15:39 WIB

Persiapan Piala Dunia U-20, FIFA Kembali Inspeksi Stadion Manahan

Kunjungan FIFA kali ini diikuti oleh lima tim.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Solo Rini Kusumandari memberikan keterangan kepada wartawan usai inspeksi FIFA ke Stadion Manahan Solo.
Foto: Muhammad Noor Alfian
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Solo Rini Kusumandari memberikan keterangan kepada wartawan usai inspeksi FIFA ke Stadion Manahan Solo.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO --  Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) kembali melakukan pengecekan tertutup pada salah satu venue Piala Dunia U20 yakni Stadion Manahan Solo, Sabtu (25/3/2023).

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Solo Rini Kusumandari mengungkapkan kunjungan FIFA kali ini diikuti oleh lima tim. Di antaranya pihak FIFA sendiri yang terdiri dari 30 orang dan 20 orang Local Organization Committee (LOC).

"Jadi, dari FIFA memastikan alur parkir seperti apa, lalu ada untuk media broadcast-nya nanti seperti apa. Untuk keamanannya juga  akan dibahas," katanya di sela-sela kunjungan FIFA.

Rini menjelaskan hasil rekomendasi setelah inspeksi dari pihak FIFA baru akan keluar sepekan kemudian. "Nanti keluar rekomendasi paling lama sepekan, tapi paling cepat bisa tiga hari. Seperti untuk rumput, tentang media tribun yang sudah selesai," katanya.

Selain itu, Rini sempat membocorkan kalau dari segi kesiapan Stadion Manahan sebagai venue dinyatakan aman. Namun, itu baru berupa ucapan lisan belum surat resmi dari pihak FIFA.

"Dari hasil sementara aman, tapi belum tahu hasil secara resminya (dari FIFA bagaimana) tapi secara lisan, overall semuanya aman," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Panitia Penyelenggara Piala Dunia U-20 Erick Thohir memastikan semua lapangan stadion yang akan digunakan memenuhi standar FIFA. Salah satunya ditandai kedatangan mesin penjahit rumput (pitch stitching) untuk menyamakan standar yang digunakan oleh badan sepak bola dunia tersebut.

"Mesin pitch stitching yang direkomendasikan FIFA untuk meningkatkan kualitas lapangan standar Piala Dunia sudah hadir di Indonesia. Saat ini posisi mesin berada di Bali, untuk meningkatkan kualitas lapangan di Stadion I Wayan Dipta, dan selanjutnya akan bergilir ke lapangan lain," kata Erick.

Proses stitching merupakan pengerjaan menjahitkan rumput asli dan sintesis untuk memodifikasi kerapatan rumput. Panitia penyelenggara mengagendakan kegiatan itu dimulai pada Sabtu sampai awal Mei.

Setelah lapangan Stadion I Wayan Dipta, maka mesin itu akan digunakan di Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), Stadion Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Manahan (Solo), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), dan terakhir di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (Palembang).

Dengan setiap stadion butuh waktu pengerjaan selama sepekan dan transit antar kota, pihaknya memastikan pekerjaan jahit rumput enam lapangan untuk Piala Dunia U-20 akan selesai tepat waktu.

"Ini kebanggaan juga karena berkat Piala Dunia U-20, kita punya enam lapangan sekaligus berstandar FIFA dan dunia," kata pria yang juga ketua umum PSSI itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement