Menikmati Ngabuburit di Masjid Terapung Bekas Tsunami Palu

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti

Jumat 24 Mar 2023 20:58 WIB

Warga menunggu datangnya waktu berbuka puasa (ngabuburit) di sekitar Masjid Terapung Arkam Babu Rahman yang rusak akibat diterjang tsunami di Pantai Teluk Palu di Palu, Sulawesi Tengah. Foto: Antara/Mohamad Hamzah Warga menunggu datangnya waktu berbuka puasa (ngabuburit) di sekitar Masjid Terapung Arkam Babu Rahman yang rusak akibat diterjang tsunami di Pantai Teluk Palu di Palu, Sulawesi Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Masjid terapung atau Masjid Arkam Babu Rahman yang berlokasi di kawasan bekas dilanda tsunami di Kampung Lere, Teluk Palu, Kota Palu, Sulawesi Tengah, menjadi tempat pilihan warga untuk ngabuburit atau menghabiskan waktu menjelang waktu berbuka puasa. Terlihat banyak warga berkumpul di lokasi tersebut pada Jumat (24/3/2023) sore.

"Pertama kalinya ini saya datang ke sini, karena mau melihat langsung lokasi di sini khususnya masjid terapung. Biasanya saya hanya bisa liat ditelevisi," kata Rizky, salah satu warga dari Kabupaten Poso di Kota Palu.

Baca Juga

Menurut pemuda usia 23 tahun ini, kawasan tersebut adalah tempat yang wajib dikunjungi jika berkunjung ke Kota Palu. Dari pantauan di lapangan sekitar pukul 16.00 Wita, tampak beberapa warga terlihat duduk menikmati waktu bersantai di sepanjang bebatuan di pinggir Pantai Teluk Palu. Warga terlihat memotret dengan latar belakang masjid terapung tersebut.

Masjid terapung atau Masjid Arkam Babu Rahman tersebut menjadi saksi terjadinya bencana gempa, tsunami, dan likuefaksi di Kota Palu pada 2018. Tampak Masjid Arkam Babu Rahman masih berdiri kokoh meskipun telah rusak dan kini tidak lagi bisa dimanfaatkan sebagai tempat ibadah.

Warga lainnya, Angel (24), mengatakan, dirinya menyukai pemandangan di sekitar pantai Teluk Palu. Menurut dia, dulunya kawasan tersebut selalu ramai sebelum diterjang bencana tsunami.

"Saya suka jalan-jalan di sini sambil menunggu waktu berbuka, suasananya bagus. Dulu ada jalan raya di sini, tapi sekarang sudah tidak ada," ujar Angel. Angel mengharapkan pemerintah daerah dapat memanfaatkan kawasan bekas tsunami tersebut sebagai salah satu destinasi wisata.