Rabu 22 Mar 2023 19:44 WIB

Awal Ramadhan Ditetapkan Besok, PBNU Imbau Sholat Tarawih Berjamaah

Dengan datangnya Ramadhan umat Islam harus merasa senang dan gembira

Rep: Muhyiddin/ Red: Gita Amanda
Dua pekerja membersihkan area lantai Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (21/3/2023). Pengelola membersihkan Masjid Istiqlal untuk menyambut umat islam yang akan mengikuti kegiatan pada bulan Ramadhan 1444 H seperti tarawih, buka bersama, zikir hingga iktikaf.
Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir
Dua pekerja membersihkan area lantai Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (21/3/2023). Pengelola membersihkan Masjid Istiqlal untuk menyambut umat islam yang akan mengikuti kegiatan pada bulan Ramadhan 1444 H seperti tarawih, buka bersama, zikir hingga iktikaf.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah resmi menetapkan awal Ramadhan 1444 Hijriyah jatuh pada Kamis (23/3/2023) besok. Dengan demikian, umat Islam sudah dapat melaksanakan Sholat Tarawih mulai pada Rabu (22/3/2023) malam ini, dan akan menjalani ibadah puasa mulai besok.

Keputusan ini diambil dalam Sidang Isbat Awal Ramadhan 1443 Hijriyah yang digelar Kementerian Agama. "Tadi kita bersepakat secara mufakat bahwa 1 Ramadhan 1444 Hijriah jatuh pada hari kamis, 23 Maret 2023 Masehi," ujar Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kementerian Agama Jakarta sejak Rabu (22/3/2023) malam ba'da Maghrib. 

Setelah ditetapkan secara resmi oleh pemerintah, Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU), KH Abdullah Syamsul Arifin atau Gus Aab mengajak dan mengimbau kepada seluruh umat Islam untuk segera bersiap-siap melakukan Sholat Tarawih berjamaah di masjid.

“Setelah ditetapkan pemerintah, maka kita harus bersiap-siap untuk mengawali bulan Ramadhan dan malam ini kita sudah bisa melakukan Qiyam Ramadhan berjamaah,” ujar Gus Aab saat dihubungi Republika, Rabu (22/3/2023).

Dengan datangnya Ramadhan tahun ini, menurut dia, umat Islam harus merasa senang dan harus bergembira, sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW: “Barang siapa bergembira dengan masuknya bulan Ramadhan, maka Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka.” Riwayat dalam kitab Durrat An-Nasihin.

Gus Aab menjelaskan, orang-orang yang beriman harus merasa bergembira dengan datangnya Ramadhan. Karena, dia akan bertemu dengan bulan di mana Allah akan memberikan seluas-luasnya pengampunan.

“Barang siapa terhalang di bulan Ramadhan dari ampunan Allah, maka sangat panjang kerugiannya dan besar musibahnya,” ucap Gus Aab. “Jadi kita harus dengan gegap gempita menyambut Ramahan,” jelas dia.

Di bulan Ramadhan ini, menurut Gus Aab, sebaiknya umat Islam juga mengikuti serangkaian ibadah, yang itu akan menjadikan penghapus dosa, mendapatkan rahmat dari Allah SWT, dan diberikan kesempatan yang banyak untuk kemudian bertaubat.

“Serta untuk kemudian mentarbiyah diri kita di dalam mencapai tujuan-tujuanRamadhan, yang tujuan utamanya adalah takwa, dan takwa itu bisa dicapai dari pelaksanaan puasa yang di dalamnya diajarkan kejujuran, diajarkan kedisiplinan, kepekaan soaial dan lain sebagainya,” kata Gus Aab.

Kalau semua itu bisa dicapai dengan baik dan melaksanakan serangkaian ibadah Ramadhan dengan penuh keikhlasan, maka punya dosa-dosanya akan dihapuskan seperti bayi yang dilahirkan oleh kedua orang tuanya.

“Sehingga itul lah yang kemudian disebut dengan Idul Fitri. Sehingga, bagi umat Islam yang sekarang telah diberi kesempatan oleh Allah menututi bulan Ramadhan ini, hendaknya mampu memanfaatkan momentum Ramadhan kali ini dengan sebaik-sebaiknya,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement