Rabu 22 Mar 2023 01:17 WIB

Dukung Ekonomi Digital, ASPIMTEL Tingkatkan Kualitas Infrastruktur Menara Telekomunikasi

Kontribusi ekonomi digital masih relatif kecil terhadap perekonomian Indonesia.

Teknisi melakukan perawatan Base Transceiver Station (BTS). ilustrasi
Foto: Prayogi/Republika.
Teknisi melakukan perawatan Base Transceiver Station (BTS). ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Pengembang Infrastruktur dan Menara Telekomunikasi (ASPIMTEL) menilai transformasi ekonomi digital perlu dioptimalkan karena menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Ekonomi digital Indonesia diproyeksikan tumbuh 20 persen dari tahun 2021 menjadi 146 miliar dolar AS pada tahun 2025 dan diprediksi akan terus meningkat.

"Saat ini, kontribusi ekonomi digital Indonesia masih relatif kecil terhadap  perekonomian  nasional, namun pertumbuhannya sangat pesat," ujar Ketua Umum ASPIMTEL periode 2023-2026 Theodorus Ardi Hartoko yang akrab disapa Teddy Hartoko disela acara Musyawarah Nasional ASPIMTEL di Bali, pada 15 Maret 2023. 

Baca Juga

Untuk mendukung hal tersebut dan menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi digital besar yang diperhitungkan di pasar global, pemerintah perlu melakukan penyesuaian kebijakan pembangunan infrastruktur nasional. Tidak hanya pembangunan infrastruktur darat dan laut, namun infrastruktur pendukung aktivitas ekonomi digital juga perlu dukungan dari pemerintah. 

"Ini ditandai dengan diterbitkannya omnibus law dalam bentuk Undang-undang Cipta Kerja," ujarnya.

Kehadiran menara telekomunikasi, lanjut Teddy, tanpa disadari telah berjasa dalam memenuhi kebutuhan layanan data seluler dan menjamin adanya konektivitas sebagai unsur utama dalam kegiatan ekonomi digital. Menara telekomunikasi menjadi syarat utama agar sinyal yang dipancarkan perangkat Base Transceiver Station (BTS) dapat menjangkau masyarakat seluas-luasnya.

Seperti yang telah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo, dimana perkembangan ekonomi digital dan industri 4.0 Indonesia merupakan yang tercepat di Asia Tenggara dan akan menjadi kekuatan tersendiri bagi Indonesia untuk mewujudkan visinya. Ekonomi digital di Indonesia dan Industri 4.0 diperkirakan akan berkontribusi pada Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai 133 miliar dollar AS pada tahun 2025. Kemajuan industri tersebut akan mengantarkan Indonesia menuju sepuluh besar kekuatan ekonomi global pada tahun 2030. 

Lebih lanjut Teddy menuturkan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dalam mengembangkan ekonomi digital dilihat dari jumlah penggunaan layanan data yang terus berkembang pesat. Keberadaan menara telekomunikasi sama pentingnya dalam membangun konektivitas bagi ekonomi digital lainna seperti jalan tol, gardu listrik, atau infrastruktur vital lainnya, terlebih dalam menghadapi era 5G. 

"Untuk mendukung adanya percepatan implementasi 5G di Indonesia, selain kesiapan spektrum, Operator Seluler dan device, menara telekomunikasi menjadi salah satu bagian yang tak terpisahkan dari ecosystem 5G tersebut," paparnya. 

Oleh karena itu, kata Teddy, keberadaan menara telekomunikasi menjadi salah satu milestone penting dalam hal adopsi teknologi 5G dan mendorong adanya peningkatan kualitas, produktivitas serta otomasi automasi, di dalam operasional industri serta menyukseskan inisiatif pemerintah yakni Making Indonesia 4.0

Selain menunjuk Teddy Hartoko, Munas ASPIMTEL juga menetapkan Rudolf Nainggolan yang juga menjabat Direktur Utama PT Gihon Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Gihon) sebagai Wakil Ketua Umum dan Indra Gunawan yang menjabat Direktur PT Sarana Menara Nusantara, Tbk (Protelindo) sebagai Sekretaris Jenderal. 

Teddy Hartoko yang saat ini juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Dayamitra Telekomunikasi, Tbk. (Mitratel) berkomitmen akan membawa ASPIMTEL untuk lebih berperan dalam mendukung pemerintah pusat dan daerah dalam pembangunan infrastruktur menara telekomunikasi melalui 3 aspek. 

Pertama adalah aspek bisnis, Penyedia Infrastruktur khususnya tower harus segera bertransformasi menuju penyedia infrastruktur digital atau beyond tower provider. Hal ini akan menumbuhkembangkan industri infrastruktur telekomunikasi di Indonesia secara berkelanjutan;

Kedua adalah aspek regulasi, Aspimtel berkomitmen melakukan koordinasi dan komunikasi kepada Pemerintah Pusat maupun Daerah dalam pengawalan pembangunan infrastruktur dan menara telekomunikasi dengan tujuan agar pemerintah dapat menetapkan regulasi sederhana yang dapat diimplementasikan dan disosialisasikan kepada seluruh masyarakat terkait pentingnya menara telekomunikasi untuk mendukung pertumbuhan industri ekonomi digital di seluruh wilayah Indonesia;

Ketiga adalah aspek lingkungan, pengembangan dan pembangunan infrastruktur harus mampu memberikan dampak positif terhadap kelestarian lingkungan diantaranya penggunaan teknologi untuk mengurangi emisi karbon (green energy) dan penggunaan material yang ramah lingkungan untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.

“Program ASPIMTEL ke depan harus dapat memenuhi 3 aspek di atas untuk mendukung tumbuhnya industri ekonomi digital yang efisien dan merata diseluruh wilayah Indonesia.”

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement