Selasa 21 Mar 2023 19:37 WIB

Zakat Diharapkan Berfungsi Mengentaskan Kemiskinan dan Pengangguran

Pengelolaan zakat merupakan tanggung jawab semua orang Islam.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
 Zakat Diharapkan Berfungsi Mengentaskan Kemiskinan dan Pengangguran. Foto:  Ilustrasi Zakat
Foto: Republika/Prayogi
Zakat Diharapkan Berfungsi Mengentaskan Kemiskinan dan Pengangguran. Foto: Ilustrasi Zakat

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Profesor Imam Taufiq menerima penghargaan Baznas Award 2023 sebagai Cendekiawan Muslim Pendukung Zakat Sejahterakan Umat. Di tahun sebelumnya, UIN Walisongo Semarang menerima penghargaan Baznas Award untuk kategori Lembaga Pendidikan Pendukung Literasi Zakat.

Prof Imam menyampaikan, pengelolaan zakat merupakan tanggung jawab semua orang Islam. Zakat tidak hanya untuk pembersih diri, namun perlu menjadi fungsi sosial kemasyarakatan dan pengelolaan berkeadilan.

Baca Juga

"Zakat diharapkan menjadi fungsi pengentasan kemiskinan, pengangguran, dan mendukung bantuan bencana, serta zakat tidak berputar pada sebagian orang saja," kata Prof Imam kepada Republika usai menerima Baznas Award 2023 di Hotel Sahid Jakarta, Selasa (21/3/2023).

Prof Imam menyampaikan, UIN Walisongo sudah melakukan kerjasama dengan Baznas RI dan meresmikan Laboratorium Manajemen Zakat yang sudah memberikan kontribusi dalam peningkatan manajemen zakat di Indonesia. UIN Walisongo juga menjadi Lembaga Amil Zakat (LAZ) atau Unit Pengumpul Zakat (UPZ) yang dilengkapi dengan layanan sertifikasi amil bagi lulusannya dan masyarakat.

Pengasuh Pondok Pesantren Darul Falah Besongo Semarang ini menambahkan, zakat produktif yang terkumpul dikelola, kemudian menjadi beasiswa untuk para mahasiswa yang berprestasi. Ini adalah bukti bahwa UPZ UIN Walisongo berhasil mengelola zakat untuk kesejahteraan umat. UIN Walisongo telah mampu mengambil peran sebagai aktor penggerak ekosistem zakat di Indonesia.

Menurut Prof Imam, peran UIN Walisongo jadi aktor penggerak ekosistem zakat di Indonesia tentunya didukung oleh SDM unggul dan berkualitas. Laboratorium Manajemen Zakat UIN Walisongo juga nantinya menjadi kajian riset, informasi dan jejaring sosial agar zakat bisa berdaya guna.  

"Untuk itu, terima kasih atas anugerah Baznas Award 2023, capaian ini bukan semata-mata untuk pribadi saya, tapi untuk masyarakat. Khususnya UIN Walisongo yang telah bersama-sama menjadi kampus yang menguatkan gagasan kita dan berbagai macam program dari literasi dan pengoptimalan zakat," ujar Prof Imam.

Prof Imam mengungkapkan, Baznas Award ini menjadi kado bagi UIN Walisongo yang merayakan Dies Natalis ke-53 dengan tema "Berdaya Membangun Karya."

Sebelumnya, Ketua Baznas, Prof KH Noor Achmad, menyampaikan, bersyukur Baznas bisa menggelar lagi Baznas Award yang kesekian kalinya. Ini sebagai satu bentuk apresiasi Baznas terhadap perzakatan yang ada di Indonesia.

"Tentu kami harus mengucapkan terimakasih banyak atas dukungan presiden RI dan wakil presiden RI, kami sering diajak ke mana-mana oleh beliau dan alhamdulillah pengaruhnya sangat besar sekali," kata kiai Noor saat menyampaikan pidato dalam pembukaan acara Baznas Award 2023.

Ia menyampaikan, selama pandemi Covid-19, peningkatan orang yang berinfak dan sedekah justru sangat luar biasa. Mereka tidak zakat tapi infak dan sedekah. Hal yang mengagumkan, mereka yang berinfak dan sedekah adalah anak-anak muda.

"Dari yang semula kami punya muzaki 700.000, selama pandemi Covid-19 melonjak hampir menjadi 3 juta, mereka adalah anak-anak muda, ini yang kita sebut sebagai berkah berzakat," jelas Kiai Noor.

 

Ia menyampaikan, Insya Allah, jika yang diperoleh Baznas terus meningkat, Baznas melalui gerakan zakat akan bersama-sama pemerintah menyelesaikan kemiskinan ekstrem yang ada di Indonesia.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement