Warga Negeri Wakal Maluku Mulai Puasa Ramadhan 21 Maret

Red: Qommarria Rostanti

Senin 20 Mar 2023 23:44 WIB

Buka puasa (ilustrasi). Warga Negeri Wakal, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Maluku, sudah mulai melakukan ibadah puasa bulan Ramadhan 1444 Hijriah pada Selasa (21/3/2023). Foto: Republika/Yasin Habibi Buka puasa (ilustrasi). Warga Negeri Wakal, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Maluku, sudah mulai melakukan ibadah puasa bulan Ramadhan 1444 Hijriah pada Selasa (21/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Warga Negeri Wakal, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Maluku, sudah mulai melakukan ibadah puasa bulan Ramadhan 1444 Hijriah pada Selasa (21/3/2023).

Raja (Upu) Negeri Wakal, Ahaja Suneth, mengatakan, penghulu masjid dan tokoh agama Negeri Wakal tidak asal dalam menentukan jatuhnya 1 Ramadhan. "Penentuan itu berdasarkan hisab yang sudah dijalankan warga Wakal secara turun temurun," kata Suneth, Ambon, Senin (20/3/2023).

Baca Juga

Suneth mengatakan, perhitungan menggunakan kalender hijriah tua yang ada di Wakal, dimulai tepat pada satu Muharam. "Jadi perhitungannya berdasarkan bulannya, bukan kalender. Hitungan ini selalu tepat. Kami juga melihat bulan tidak memakai teropong, ini menggunakan ilmu yang diberikan secara turun temurun oleh orang tua kita terdahulu," kata Suneth.

Pada malam ini, warga Wakal juga telah menggelar Sholat Tarawih di Masjid Nurul Awal Wakal. Sholat Tarawih di Negeri berjuluk Ama Lisawane itu diikuti puluhan jamaah. Sholat yang dipimpin imam masjid Wakal, Kasim Tahaparry, itu dilakukan sebanyak 20 rakaat dan tiga rakaat Sholat Witir.

"Jadi malam ini kami juga sudah menggelar Sholat Tarawih, karena sebentar malam kami sudah makan sahur dan Selasa besok kami mulai berpuasa 1 Ramadhan 1444 Hijriah," ujarnya.

Suneth juga berharap, Ramadhan ini dapat membawa berkah sesuai kehendak Allah SWT, dan konflik antar Negeri Wakal, dan negeri yang lain dapat terselesaikan. "Semoga Allah dapat menjauhkan bencana dari kita, lalu kita hidup sebagai orang Islam, sebagai warga negara Indoensia bisa hidup lebih baik. Saya harap semuanya bisa damai. Tidak hanya damai di mulut, tapi yang bersifat hakiki," kata Suneth.