Selasa 21 Feb 2023 09:33 WIB

Presiden Ukraina: 2023 Harus Jadi Tahun Kemenangan dari Rusia

Zelensky optimistis tahun ini Ukraina bakal memenangkan perang melawan Rusia.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
US President Joe Biden, left, walks with Ukrainian President Volodymyr Zelenskyy at St. Michaels Golden-Domed Cathedral during an unannounced visit, in Kyiv, Ukraine, Monday, Feb. 20, 2023.
Foto: AP Photo/Evan Vucci
US President Joe Biden, left, walks with Ukrainian President Volodymyr Zelenskyy at St. Michaels Golden-Domed Cathedral during an unannounced visit, in Kyiv, Ukraine, Monday, Feb. 20, 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyambut kunjungan mendadak Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden ke negaranya, Senin (20/2/2023). Setelah melakukan pembicaraan dengan Biden, Zelensky optimistis, tahun ini Ukraina bakal memenangkan perang melawan Rusia.

Zelensky mengungkapkan, dia dan Biden sempat melakukan pembicaraan berdua aja. Setelah itu, terdapat format diskusi yang diperpanjang. “Itu adalah percakapan yang benar-benar mendekatkan kemenangan bersama kita dalam perang ini. Kita bisa dan harus membuat tahun ini, 2023, tahun kemenangan,” ujar Zelensky dalam konferensi pers, dikutip laman kantor berita Ukraina, Ukrinform.

Baca Juga

Dia mengatakan, Biden merupakan presiden AS pertama yang berkunjung ke Ukraina dalam 15 tahun terakhir. “Kunjungan presiden AS ke Ukraina ini, yang pertama selama 15 tahun, adalah kunjungan terpenting dalam seluruh sejarah hubungan Ukraina-AS,” ucap Zelensky.

Sementara itu, Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina Andriy Yermak mengungkapkan, kunjungan Biden ke Kiev merupakan lawatan strategis. “Banyak masalah sedang diselesaikan, dan yang telah ditangguhkan akan dipercepat,” katanya.

Yermak menilai, kunjungan Biden ke Ukraina dan bertemu Zelensky memang momen bersejarah. “Ukraina saat ini adalah jantung demokrasi, yang memperjuangkan kebebasan. Saya ingin berterima kasih kepada penasihat keamanan nasional Joe Biden, Jake Sullivan, yang bekerja sama dengan kami, khususnya, terkait masalah kunjungan tersebut," ucap Yermak.

Sementara itu Jake Sullivan mengatakan, AS memberi tahu Rusia tentang kunjungan mendadak Joe Biden ke Ukraina. Sullivan menyebut, informasi tentang lawatan itu disampaikan beberapa jam sebelum Biden bertolak ke Kiev.

“Kami memberi tahu Rusia bahwa Presiden Biden akan melakukan perjalanan ke Kiev. Kami melakukannya beberapa jam sebelum keberangkatannya untuk tujuan de-konflik,” kata Sullivan yang turut mendampingi Biden ke Kiev.

Kendati demikian Sullivan enggan membocorkan tentang respons Rusia atas kunjungan Biden ke Ukraina. “Karena sifat sensitif dari komunikasi tersebut, saya tidak akan membahas bagaimana tanggapan mereka (Rusia) atau apa sebenarnya pesan kami,” ucapnya.

Biden tiba di Kiev pada Senin lalu. Itu menjadi kunjungan pertama Biden ke Ukraina sejak negara tersebut terlibat perang dengan Rusia pada 24 Februari tahun lalu. Biden datang ke Kiev menjelang peringatan satu tahun perang Rusia-Ukraina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement