Rabu 08 Feb 2023 08:32 WIB

Terpilihnya Anwar Diharapkan Jadi Momentum Mempererat Dakwah dan Pendidikan

Anwar punya sejarah hubungan kuat dengan tokoh dakwah Indonesia.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Tamsil Linrung dan Mufti Kuala Lumpur Datuk Luqman bin Haji Abdullah berfoto bersama usai melakukan pertemuan di  D’Procope Tangerang Selatan.
Foto: istimewa/doc humas
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Tamsil Linrung dan Mufti Kuala Lumpur Datuk Luqman bin Haji Abdullah berfoto bersama usai melakukan pertemuan di D’Procope Tangerang Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Terpilihnya Anwar Ibrahim sebagai perdana menteri Malaysia diharapkan, menjadi momentum untuk semakin mempererat hubungan dakwah dan pendidikan antara Indonesia dan Malaysia. Hal ini karena Anwar punya sejarah hubungan yang kuat dengan tokoh-tokoh dakwah dan pendidikan di Indonesia.

Hal ini mengemuka dalam pertemuan antara anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Tamsil Linrung dengan Mufti Kuala Lumpur Profesor Madya Dr. Datuk Luqman bin Haji Abdullah di D’Procope Tangerang Selatan. 

Tamsil menyampaikan ucapan selamat atas suksesnya perhelatan politik di Malaysia, yang berhasil memilih Datuk Sri Anwar Ibrahim sebagai PM Malaysia secara demokratis.

“Kami sudah lama menjalin hubungan dengan Datuk Sri Anwar dalam kerjasama di bidang pendidikan dan kepemudaan. Beliau tercatat sebagai salah satu tokoh yang membidani lahirnya Persatuan Mahasiswa Islam Asia Tenggara (PEMIAT) bersama pengurus besar HMI pada masa itu,”  kata Tamsil Linrung melalui keterangan tertulis, Rabu (8/2).

 

Di hadapan Datuk Luqman bersama rombongan dari Universitas Malaya, anggota DPD asal Sulawesi Selatan ini menambahkan, Anwar Ibrahim merupakan figur yang punya rekam jejak peduli pada penguatan relasi Indonesia dan Malaysia. Hal itu juga dibuktikan dengan dipilihnya Indonesia sebagai destinasi lawatan resmi pertama usai pelantikan Anwar sebagai PM.

"Kedekatan tersebut, merupakan bentuk otentik interaksi saling membangun dua negara serumpun,” ujar Tamsil.

Sementara Datuk Lukman menuturkan, salah satu program yang dilaksanakan oleh Anwar Ibrahim adalah memperkuat syiar Islam. Termasuk menggelar pengajian rutin di kediaman perdana menteri yang terbuka untuk umum.

Hal itu merupakan pertama kalinya dilakukan di Malaysia. Pengajar di Universitas Malaya ini menilai, upaya Anwar Ibrahim dalam mendekatkan umat dengan dirinya diharapkan mampu mengokohkan negeri jiran itu setelah melalui momentum politik yang tegang.

Datuk Luqman mengundang Tamsil Linrung untuk melakukan kunjungan balasan ke Malaysia bersama Habib Haykal untuk menjajaki potensi-potensi kerja sama dakwah dan pendidikan.

Di akhir pertemuan, Tamsil menghadiahkan buah pikirannya berupa buku bertajuk 'Kalibrasi Kiblat Bangsa' kepada rombongan Mufti Kuala Lumpur tersebut.

Pertemuan ini diinisiasi oleh Ketua Yayasan Manba'ul Huda Nusantara, Habib Haykal. Hadir di pertemuan ini dihadiri Ketua Jabatan Sejarah dan Tamadun Islam  Universitas Malaya Mohd Roslan Bin Mohd Nor; Dosen di Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta, Ahmad Suryadi Nomi, serta jajaran Direksi Tali Foundation.

Habib Haykal berharap, silaturahmi Senator DPD RI dengan Mufti Negeri Persekutuan ini menjadi simpul yang memperkuat hubungan kedua negara, termasuk dalam pertukaran pelajar, pemuda, dan da’i.

“Kita berdoa, silaturahmi ini mendapat curahan berkah. Menandai babak baru dalam mengembangkan hubungan Indonesia dan Malaysia di sektor dakwah dan pendidikan, yang sejak lama terjalin dengan baik,” kata Habib Haykal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement