Senin 06 Feb 2023 16:20 WIB

Kasus Kematian Gagal Ginjal Anak Muncul Lagi, Pilihannya Terapi Non-obat Dulu atau Puyer

Terapi non-obat yakni makan, minum, istirahat cukup jika anak demam dan batuk-pilek.

Setelah sempat mereda pada akhir tahun lalu, kasus gagal ginjal akut pada anak kembali muncul. Dari dua kasus yang dilaporkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, satu anak meninggal dunia. (ilustrasi)
Foto:

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menganjurkan masyarakat untuk melakukan terapi non-obat sebagai penanganan awal untuk mencegah gangguan ginjal akut di Ibu Kota. Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila Salama, menjelaskan bayi atau balita jika demam dan batuk-pilek karena mayoritas disebabkan infeksi virus dan dapat sembuh sendiri tanpa minum obat.

"Jangan responsif, dikit-dikit harus minum obat, lakukan dulu terapi non-obat, atau gunakan obat puyer," kata Ngabila di Jakarta, Senin.

Ngabila menjelaskan, bayi atau balita jika demam dan batuk-pilek karena mayoritas disebabkan infeksi virus dan dapat sembuh sendiri tanpa minum obat. Adapun terapi non-obat itu di antaranya makan, minum, istirahat cukup merupakan salah satu kunci, kata dia,

Meski begitu, dalam kondisi tertentu dia menganjurkan masyarakat untuk tidak gegabah untuk menjadi antiobat. "Kalau pun minum obat lagi, pastikan sesuai resep dan anjuran dokter baik obat puyer atau sirup," katanya.

Ngabila menyarankan agar masyarakat memantau gejala anak sesudah diberi obat jika kondisi tidak membaik atau bahkan ada keluhan tambahan maka patut diwaspadai ada efek samping dari obat itu. Keluhan tambahan itu di antaranya produksi kencing berkurang atau tidak kencing sama sekali padahal cukup minum. Apabila ada kondisi tersebut, ia meminta untuk melakukan kontrol kepada tenaga medis atau dokter.

Merespons temua kasus baru GGAPA, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatakan, pihaknya sudah mengeluarkan surat perintah untuk menghentikan sementara produksi dan distribusi obat yang dikonsumsi dua anak di Jakarta. Penghentian sementara ini merupakan tindak lanjut kehati-hatian.

"Meskipun investigasi terhadap penyebab sebenarnya kasus ini masih berlangsung,” kata BPOM dalam keterangannya di Jakarta, dikutip, Senin (6/2/2023).

Dijelaskan, penghentian itu dilakukan hingga waktu investigasi selesai dilakukan. Menanggapi hal tersebut, industri farmasi pemegang izin edar obat itu diketahui juga telah melakukan voluntary recall (penarikan obat secara sukarela). 

"BPOM telah melakukan investigasi atas sampel produk obat dan bahan baku baik dari sisa obat pasien, sampel dari peredaran dan tempat produksi, serta telah diuji di laboratorium Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPPOMN),” jelasnya. 

Dengan dilaporkannya tambahan kasus baru GGAPA, hingga 5 Februari 2023 tercatat 326 kasus GGAPA dan satu suspek  yang tersebar di 27 provinsi di Indonesia. Dari sejumlah tersebut 116 kasus dinyatakan sembuh, 204 meninggal dunia, sementara enam kasus masih menjalani perawatan di RSCM Jakarta.  

 

photo
Gejala dan Cara Pencegahan Gagal Ginjal Akut pada Anak - (Republika.co.id)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement