Senin 06 Feb 2023 14:29 WIB

Kereta Cepat Jakarta-Bandung Segera Beroperasi, Begini Persiapan Pemkot Bandung

Pembukaan exit tol KM 151 dapat meminimalisasi terjadinya penumpukan kendaraan. 

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Agus Yulianto
Wali Kota Bandung Yana Mulyana.
Foto: Republika/Dea Alvi Soraya
Wali Kota Bandung Yana Mulyana.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) diperkirakan akan beroperasi mulai Juli 2023, atau sekitar lima bulan lagi. Lokasi stasiun KCJB yang bersinggungan langsung dengan Kota Bandung, khususnya wilayah Gedebage, membuat Pemkot Bandung mau tak mau harus memasifkan proyek sarana prasarana pendukung KCJB.

Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, lokasi stasiun KCJB yang berada di Tegalluar, mampu meningkatkan potensi terjadinya kemacetan di wilayah Gedebage, yang terletak persis di seberang Tegalluar. Menurutnya, dengan mempercepat pembukaan exit tol KM 151 dapat meminimalisasi terjadinya penumpukan kendaraan.   

Baca Juga

“Makanya, percepatan exit tol KM 151 harus segera dilakukan karena exit tol itu akan dibuat jembatan yang menghubungkan Gedebage dengan Tegalluar, karena dari situ akses dari Cileunyi juga bisa langsung masuk ke Tegalluar dan akses ke kota juga ada,” kata Yana, Senin (6/2/2023). 

Selain itu, dia juga berharap akses exit tol KM 149 juga dapat langsung terhubung ke persimpangan Jalan Soekarno Hatta dan Jalan Rumah Sakit, sehingga penumpukan kendaraan dapat lebih terhindari. Dia juga mengaku, sudah mengirimkan surat kepada pemerintah pusat, selaku penanggung jawab proyek nasional ini, agar pembukaan kedua akses exit tol tersebut dapat segera terealisasi. 

“Sejauh ini kita sudah mengirimkan surat ke pemerintah pusat agar proyek ini bisa dipercepat, itu ikhtiar kita,” pungkas Yana. 

Sebelumnya, Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, telah menandatangani MoU kerja sama dengan 20 perusahaan seperti Traveloka, Tiket.com, GoTo, dan perusahaan-perusahaan BUMN, untuk mengoptimalkan persiapan menjelang operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Kerja sama tersebut, kata dia, mencakup layanan penjualan tiket, sistem pembayaran, pengembangan kawasan dan aksesibilitas, integrasi moda transportasi dan penerapan energi terbarukan. 

“Bahkan dalam waktu dekat, KCIC juga akan membuka peluang kerja sama untuk naming right pada stasiun-stasiun yang akan dilintasi oleh Keretaapi Cepat Jakarta Bandung," tuturnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement