Kamis 02 Feb 2023 17:14 WIB

Sudah Daftar, Warga Indramayu Kaget Biaya Haji Diusulkan Naik

Salah satu pendaftar haji di Indramayu merasa keberatan dengan usulan kenaikan biaya.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Irfan Fitrat
Sejumlah calon jamaah haji berlatih melakukan tawaf saat mengikuti pembinaan dan simulasi tata cara praktik manasik haji di Islamic Center, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu (11/5/2022).
Foto: ANTARA/Dedhez Anggara
Sejumlah calon jamaah haji berlatih melakukan tawaf saat mengikuti pembinaan dan simulasi tata cara praktik manasik haji di Islamic Center, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu (11/5/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU — Adanya kabar soal usulan kenaikan biaya perjalanan haji pada 2023 ini membuat Nurhayati (48 tahun) terkejut. Apalagi usulan kenaikannya berlipat dari biaya awal.

Nurhayati, warga asal Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengaku sudah mendaftar haji bersama suaminya pada 2014. Untuk kebutuhan haji ini, ia bersama suaminya menyetorkan uang pendaftaran sebesar Rp 50 juta. Uang itu merupakan hasil tabungan mereka.

Tiba-tiba tahun ini ada usulan kenaikan biaya haji. “Saat pertama dapat kabar kenaikan biaya haji, saya syok, kaget. Ini pemerintah lagi apa-apaan, naiknya kok gede banget,” kata Nurhayati kepada Republika, Rabu (2/2/2023).

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sebelumnya mengusulkan biaya perjalanan ibadah haji pada 2023 menjadi sekitar Rp 69 juta per jamaah. Adapun pada 2022 biayanya sekitar Rp 39 juta.

 

Saat ini, Nurhayati mengaku masih menabung untuk melunasi biaya haji. Ia mengaku keberatan dengan usulan kenaikan ongkos haji itu. Apalagi ia berencana menjalankan ibadah haji bersama suaminya. “Bingung, uang dari mana?,” kata perempuan yang bekerja sebagai guru itu.

Menurut Nurhayati, keluhan soal rencana kenaikan biaya perjalanan haji itu disampaikan juga oleh tetangganya, yang sama mendaftar haji. Mereka berharap pemerintah bisa membantu mewujudkan niat untuk bisa menunaikan ibadah haji.

“Pemerintah tolonglah. Kalaupun mau naik, ya yang masuk akal. Masa biaya daftarnya Rp 25 juta, terus naiknya jadi Rp 69 juta?,” kata Nurhayati.

Meski ada usulan kenaikan biaya haji, sejauh ini Nurhayati belum terpikir untuk mencabut pendaftaran hajinya. Ia sudah membulatkan niat untuk bisa melaksanakan ibadah haji bersama suaminya.

Dengan mendaftar haji pada 2014, Nurhayati mengatakan, awalnya diperkirakan keberangkatan haji bersama suaminya pada 2026. Namun, saat dicek kembali, ternyata pemberangkatannya diperkirakan pada 2034.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement