Kamis 02 Feb 2023 13:21 WIB

Jelang Operasional Kereta Cepat, 20 Perusahaan Kerja Sama dengan KCIC

KCIC bersama 20 perusahaan menyepakati kerja sama jelang operasional kereta cepat.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Kereta Cepat Jakarta Bandung saat ditinjau oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan sejumlah wartawan, di Stasiun Tegal Alur, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (28/1/2023).
Foto: Republika/Nur Hasan Murtiaji
Kereta Cepat Jakarta Bandung saat ditinjau oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan sejumlah wartawan, di Stasiun Tegal Alur, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (28/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) bersama 20 perusahaan melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) jelang persiapan operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). MoU tersebut dilakukan untuk berbagai aspek layanan KCJB mulai dari penjualan tiket, sistem pembayaran, pengembangan kawasan dan aksesibilitas, integrasi moda transportasi, serta penerapan energi terbarukan.

Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi menjelaskan, kerja sama dilakukan sebagai bagian dari upaya persiapan operasional KCJB. “Pada prinsipnya kehadiran KCJB harus dapat memberikan pelayanan terbaik bagi penumpang dan memberi dampak positif di masyarakat. Untuk itulah kerja sama ini terjalin,” kata Dwiyana dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (1/2/2023).

Baca Juga

Semua 20 perusahaan yang menandatangani nota kesepahaman adalah perusahaan BUMN dan afiliasi BUMN. Begitu juga dengan perusahaan swasta hingga BUMD hingga perusahaan swasta yaitu Bank Mandiri, Telkom, BRI, BNI, BJB, Nusatrip, Tiket.com, Traveloka, Voltras Travel, Pointer, Jaklingko, GoTo, Grab, Finnet, Xendit, Doku, OVO, PT Lanais, Indonesia Battery Corporation, dan Pertamina Power Indonesia.

“Kami bersyukur dukungan dari berbagai pihak untuk KCJB ini sangat tinggi. Kami akan berupaya memaksimalkan semua dukungan itu agar KCJB selalu dapat membawa dampak yang positif bagi semua pihak dari waktu ke waktu,” ujar Dwiyana.

Dwiyana menyebutkan, KCJB adalah bisnis yang strategis dan memiliki potensi pengembangan yang baik. Untuk itu, dia memastikan KCIC terbuka pada berbagai pihak untuk membangun kemitraan dari berbagai potensi yang ada.

Dia menyampaikan, KCIC juga akan membuka peluang kerja sama untuk naming right pada stasiun-stasiun yang akan dilintasi oleh KCJB. Dia menegaskan, KCIC berkomitmen untuk selalu memberikan dampak positif bagi masyarakat dan negara.

“Oleh karena itu potensi-potensi pengembangan yang ada terus kami gali dan kami bangun. Kami terbuka untuk melaksanakan kerjasama dengan berbagai pihak, baik dari kalangan BUMN ataupun perusahaan swasta yang ingin bersama-sama mengoptimalkan kehadiran KCJB,” ungkap Dwiyana.

Sementara itu, Asisten Deputi Bidang Jasa dan Logistik Kementerian BUMN, Desty Arlaini mengatakan, pemerintah mendukung rencana percepatan proyek kereta cepat. Begitu juga dengan pertumbuhan ekonomi yang mungkin ditimbulkan karena proyek tersebut.

“Pemerintah berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, melalui proyek infrastuktur. Salah satunya adalah proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ini,” tutur Desty.

Desty menambahkan, fokus KCIC dalam persiapan operasional sejalan dengan arahan dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Hal tersebut menurutnya yang menjadi salah satu alasan pelaksanaan penandatanganan perjanjian kerja sama antara KCIC dengan 20 perusahaan.

“Tentu saja kenyamanan penumpang dan manfaat positif bagi masyarakat di sekitar trase KCIC semakin diperhatikan oleh KCIC selaku pemilik dan operator kereta api cepat. KCIC tidak bisa melaksanakan ini semua sendiri tanpa adanya dukungan dari para mitra usaha,” ujar Desty.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement