Ahad 29 Jan 2023 17:04 WIB

Waspada Campak, Dinkes Bogor Kirim 87 Sampel Suspek ke Laboratorium

Dinkes Kota Bogor meningkatkan surveilans dalam upaya mengantisipasi kasus campak.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
Waspada, penyakit campak sangat menular!
Foto: Republika
Waspada, penyakit campak sangat menular!

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Jawa Barat, meningkatkan surveilans dalam upaya mengantisipasi kasus campak. Dinkes juga segera memeriksakan sampel kasus suspek campak ke laboratorium.

Kepala Dinkes Kota Bogor Sri Nowo Retno menjelaskan, pada 2023, sampai 25 Januari, pihaknya sudah mengirimkan 87 sampel kasus suspek campak ke Laboratorium Bio Farma Bandung. “Keterangan masih menunggu hasil,” kata dia di Kota Bogor, Sabtu (28/1/2023).

Baca Juga

Selain upaya surveilans dan pengecekan sampel kasus suspek campak ke laboratorium, Dinkes Kota Bogor juga terus berupaya menyosialisasikan soal imunisasi, serta mendorong pemenuhan imunisasi dasar lengkap di wilayah. 

Fasilitas kesehatan di Kota Bogor, baik puskesmas maupun rumah sakit, pun diminta siaga mengantisipasi penularan campak. “Langkah tersebut sebagai antisipasi,” ujar Retno.

Pada 2022, sebagaimana dilansir media sosial Instagram Dinkes Kota Bogor, dilaporkan 113 kasus suspek campak rubela. Hasilnya, dilaporkan 40 positif campak, tujuh positif rubela, dan 66 negatif. Kasus positif campak dilaporkan tersebar di 24 dari 68 kelurahan wilayah Kota Bogor.

Dinkes Kota melaporkan ada empat kelurahan dengan lebih dari satu kasus positif campak. Mencakup Kelurahan Gunung Batu (empat kasus), Kelurahan Loji (tiga kasus), Kelurahan Pasirjaya (tiga kasus), dan Kelurahan Mulyaharja (tiga kasus).

Meskipun ada 40 kasus positif campak pada 2022, Retno mengatakan, di Kota Bogor tidak masuk kriteria kejadian luar biasa (KLB). Pasalnya, kasus-kasus campak itu disebut tidak memiliki hubungan secara epidemiologi.

“Di Kota Bogor, kasus (campak) tidak berturut-turut, sehingga tidak dinyatakan KLB. Namun, kewaspadaan harus dilakukan mengingat campak adalah penyakit menular,” kata Retno.

Retno mengimbau masyarakat melengkapi imunisasi dasar, sebagai bentuk proteksi terhadap berbagai jenis penyakit, termasuk campak. Masyarakat juga diminta segera ke fasilitas kesehatan apabila menemukan ciri seperti gejala campak, serta melakukan isolasi sementara dalam upaya pencegahan penularan.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement