Jumat 27 Jan 2023 21:28 WIB

Ketum PBNU Sebut Erick, Banser Bersertifikat

Erick menyebut NU merupakan fondasi dan nafas dari NKRI dan Pancaslia

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf bersama Ketua Steering Commitee Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) Erick Tohir dan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf memberikan keterangan terkait puncak resepsi satu abad NU di Kantor Pusat PBNU, Jakarta, Jumat (27/1/2023). PBNU akan menggelar Puncak Resepsi Satu Abad NU yang dipusatkan di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur pada selasa 7 Februari 2023. Puncak Resepsi Satu Abad NU juga akan di isi oleh berbagai acara mulai dari yang bersifat ritual keagamaa, Kuliner, bazaar UMKM hingga hiburan rakyat yang diisi sejumlah artis dalam dan luar negeri.
Foto: Republika/Prayogi.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf bersama Ketua Steering Commitee Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) Erick Tohir dan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf memberikan keterangan terkait puncak resepsi satu abad NU di Kantor Pusat PBNU, Jakarta, Jumat (27/1/2023). PBNU akan menggelar Puncak Resepsi Satu Abad NU yang dipusatkan di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur pada selasa 7 Februari 2023. Puncak Resepsi Satu Abad NU juga akan di isi oleh berbagai acara mulai dari yang bersifat ritual keagamaa, Kuliner, bazaar UMKM hingga hiburan rakyat yang diisi sejumlah artis dalam dan luar negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama RI sekaligus Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, mengungkapkan bahwa Erick Thohir adalah atasannya dalam acara Peringatan Harlah Satu Abad NU. Karena itu, menurut Gus Yaqut, apapun yang diperintahkan Erick akan dilaksanakannya.

Dalam momentum bersejarah ini, Erick Thohir dipercaya sebagai Ketua Steering Committee (Panitia Pengarah) Peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU), Erick Thohir. Sedangkan Gus Yaqut mendapatkan tugas untuk membantu mempersiapkan puncak acara Peringatan Satu Abad NU yang akan digelar di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo pada Selasa (7/1/2023) mendatang.

Baca Juga

"Saya mendapat tugas untuk menyiapkan acara puncak Harlah ini. Sebenarnya saya tidak mau tapi ada tiga hal penting yang jadi pertimbangan sampai akhirnya saya mau," ujar Gus Yaqut dalam acara Ramah Tamah dan Konferensi Pers di Gedung Plaza PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (27/1/2023).

Alasan pertama, Gus Yaqut mau ikut mengambil bagian karena ingin mendapatkan berkah raksasa dari NU. Kedua, karena yang menjadi Ketua Umum PBNU saat ini adalah kakaknya sendiri, yaitu KH Yahya Cholil Staquf.

"Yang kedua, Ketua PBNU ini kakak saya. Jadi saya gak bisa nolak. Yang ketiga, saya ini Ketum Gerakan Pemuda Ansor. Jadi diperintah apapun oleh PBNU, harus mau tidak boleh nolak," ucap Gus Yaqut.

Tiga hal itulah yang membuat Gus Yaqut bersedia menjadi Ketua Pelaksana Puncak Harlah Satu Abad NU. Namun, kata dia, dalam mempersiapkan acara puncak ini ada Erick Thohir yang menjadi atasannya.

"Jadi makanya saya mau menjadi ketua panitia pelaksanaan ini. Tetapi saya punya atasan, steering committee-nya Pak Erick. Jadi mau saya ngapa-ngapain tanya Pak Erick aja. Mau ngapain ni Pak, saya tinggal laksanakan. Jadi semua perintahnya dari Pak Erick, dan saya melaksanakan sebenarnya. Jadi sesimpel itu," kata Gus Yaqut.

Dia pun yakin Puncak Harlah Satu Abad NU ini akan menjadi perhelatan yang tidak akan pernah dilupakan dalam satu abad ini dan satu abad ke depan. "Ini NU menggelar Pergelaran yang saya kira akan sangat spektakuler dan belum pernah ada sebelumnya. Jadi rugi kalau nggak datang dan nggak nonton, saya kira itu," jelas Gus Yaqut.

Setelah Gus Yaqut menutup penjelasannya, Gus Yahya pun langsung mengingatkan kembali bahwa Erick Thohir juga merupakan anggota kehormatan Banser yang telah mendapatkan sertifikat.

"Dan perlu saya ingatkan ya, jangan dilupakan, ini Erick Thohir ini Banser bersertifikat. Lulus diklatsar resmi, jadi bersertifikat," ujar Gus Yahya.

Sedangkan Erick Thohir menjelaskan, kontribusi NU selama ini sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Menurut dia, NU merupakan fondasi dan nafas daripada NKRI dan Pancasila.

"Kalau kita mengenang NU itu kan selama ini sudah tidak perlu dipertanyakan lagi merupakan fondasi dan nafas daripada NKRI dan Pancasila," kata Erick di tempat yang sama.

Namun, menurut dia, terkadang kalau sudah berusia 100 tahun, energi NU perlu diperbaharui lagi dalam acara Puncak Harlah Satu Abad NU ini. "Menjelang 100 tahun ke depan energi ini lah yang harus kembali, tadi seperti Gus Yahya sampaikan, harus didorong. Karena fondasi dan nafasnya ada, tapi energinya kadang-kadang kalau 100 tahun ya menurun. Nah inilah didorong lagi sesuai dengan perubahan peradaban," jelas Erick.

n/Muhyiddin

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement